PURWOKERTO – Bupati Banyumas Achmad Husein meluncurkan program Rumah Sakit Tanpa Dinding pada Rumah Sakit Khusus Mata Purwokerto, Jumat (3/9/2021) sore, di aula rumah sakit tersebut.
Menurut Bupati, program Rumah Sakit Tanpa Dinding merupakan program unggulan dari Gubernur Jateng dalam pelayanan kesehatan, mulai dari kuratif, preventif, promotif dan rehabilitatif.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kali pertama mencanangkan program ini di RSUD Kendal.
”Pada prinsipnya dalam program RS Tanpa Dinding, RS harus aktif mendekat atau turun ke masyarakat untuk memberikan program promotif dan preventif,” jelas Husein.
Selain sosialisasi atau memberikan penyuluhan, juga untuk mencari kasus-kasus penyakit yang warga alami. Nanti akan mencari problem solvingnya.
”Jadi pihak RS akan turun ke masyarakat guna menemukan orang-orang yang menderita penyakit,” terangnya.
Dengan Puskesmas
Dalam Program ini, nanti pihak RS akan bekerja sama dengan Puskesmas untuk turun menjangkau masyarakat.
Baca Juga : Di Purwokerto Ada RS Khusus Mata, Layani Masyarakat Jateng Selatan hingga Jabar
”Meski program ini proper dari direktur, saya minta seluruh civitas RSK Mata Purwokerto mendukung program RS tanpa dinding ini dan harus sukses. Agar bisa menjadi contoh rumah sakit yang lain,” kata Bupati
Direktur Rumah Sakit Khusus Mata Purwokerto, dr Catur Yuni Muliatsih MM mengatakan, program Rumah Sakit Tanpa Dinding pada rumah sakit khusus mata ini suatu program, di mana rumah sakit memberikan pelayanan secara paripurna.
Artinya rumah sakit tidak hanya memberikan pelayanan di dalam gedung, yakni pelayanan penyembuhan atau istilahnya kuratif atau rehabilitatif. Tetapi juga memberikan pelayanan di luar gedung, yaitu pelayanan promotif dan preventif.
”Artinya dengan kita memberikan pelayanan promotif dan preventif, kita memberikan akses yang lebih mudah terhadap masyarakat. jadi kita seolah-olah membuka sekat atau dinding antara rumah sakit dengan masyarakat,” tambahnya.
Jadi masyarakat lebih mudah mengakses. Tidak hanya mengakses di rumah sakit, tetapi mungkin mengakses melalui teknologi, maupun mengakses pada kegiatan rumah sakit saat berkegiatan di kemasyarakatan.
Terjun ke Masyarakat
dr Catur menambahkan, pihaknya akan terjun ke masyarakat untuk memberikan kegiatan-kegiatan dalam program ini.
Program itu terdiri ada program Pre Hospital, yaitu kegiatan untuk pencegahan, seperti penyuluhan, seminar, deteksi dini, kemudian ada penjaringan kesehatan.
Baca Juga : Pentingnya Manajemen Mutu Terpadu untuk Meningkatkan Performa Layanan Rumah Sakit
Kemudian ada juga kegiatan yang Intra Hospital, yakni bagaimana PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dalam institusi rumah sakit dan telemedicine.
”Nanti kita akan mengembangkan bagaimana akses dari masyarakat melalui aplikasi maupun telemedicine. Kemudian di Pasca Hospital adalah memberi pelayanan kepada pasien yang sudah pernah mendapar perawatan di sini,” ujar dia.
Kemudian berlanjut perawatan di rumah, seperti homecare, support group, family gathering. Sehingga nantinya proses penyembuhan kesehatan ini bisa lebih paripurna.
Dalam program ini, RSK Mata membutuhkan jejaring kerja yang cukup luas dari masyarakat, institusi kesehatan lain. Kemudian dari institusi pendidikan, dunia usaha dan organisasi provinsi.
”Supaya kita bisa bersama-sama memerankan fungsinya masing-masing. Sehingga tujuan untuk menjadikan Banyumas yang sehat dan mandiri, terutama dalam hal kesehatan masyarakat bisa segera terwujud,” tandanya.(aw-6)
Diskusi tentang artikel