BANTUAN : Tonggor H Tamba menyerahkan bantuan untuk pembelian takjil bagi para pedagang
PURWOKERTO – Tribhata Banyumas bekerja sama dengan Universitas Jenderal Soedirman ( Unsoed) melakukan upaya peningkatan ekonomi pelaku usaha kecil.
Ketua Tribhata Banyumas melalui Divisi Litbang Tonggor H Tamba dan Salsabila Hasna mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program sosial kemasyarakatan dan keagamaan di bulan suci Ramadhan.
“Kami berupaya mendorong agar geliat ekonomi makin tumbuh khususnya pedagang takjil di bulan Ramadhan. Agar mereka bisa lebih bersemangat dalam berwirausaha, ” ungkapnya.
Para pedagang di sekitar sekretariat Tribhata akan diborong setelah dagangan mereka tidak habis di sore hari. Selanjutnya beragam takjil tersebut akan dikirim ke masjid dan mushola sekitar Unsoed untuk jaburan pasca tarawih.
Program ini rupanya sangat direspon oleh para pedagang, mereka tidak lagi was was ketika berjualan. Apalagi musim penghujan saat ini yang juga menjadi tantangan tersendiri.
Lebih lanjut diungkapkan, Tribhata juga akan menggandeng institusi lain untuk turut terlibat. Meski program ini simpel, namun cukup tepat sasaran dan berdampak positif bagi para pelaku usaha.
Selain mendorong omset pelaku usaha, secara circle ekonomi juga turut terdampak, misalnya akses pelaku usaha untuk mendapatkan bahan baku juga semakin kuat.
Wakil Rektor Tiga Unsoed Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. DR Norman Arie Prayogo S. P.i., M. Si. mengungkapkan kerjasama tersebut sangat bagus, apalagi di tengah tantangan situasi ekonomi saat ini.
Unsoed juga terus mendorong program kewirausahaan bagi mahasiswa, termasuk program pendampingan bagi pelaku usaha.
Hal itu dilakukan dalam bentuk pendampingan untuk memperoleh PIRT, Halal, maupun branding dan pengembangan jaringan pemasaran.
Kolaborasi dengan Tribhata Banyumas juga menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat.

Sementara itu Puji (48) warga Arcawinangun mengaku sangat senang dengan program tersebut.
Setiap hari ia berjuang Risoles Solo, Kolak, hingga rica-rica ayam pedas. Omset yang diperoleh jika semua terjual sekitar Rp 250 ribu dengan keuntungan Rp 50 ribu hingga 60 Ribu.
” Tentu saya sangat senang sebab jualan saya bisa terjual habis. Jika ada yang belum laku akan diborong, ” terangnya.
Menurutnya jika berjualan seperti biasa, dagangannya tidak selalu habis, tentu omset dan keuntungan makin berkurang. Meski hanya mendapatkan untuk Rp 50 ribuan ini sudah sangat membantu ekonomi keluarga.