PURBALINGGA – Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik sosial di masyarakat. Tidak hanya dengan gotong-royong, namun kesenian juga menjadi cara yang cukup ampuh untuk pencegahan konflik tersebut.
Petugas Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jateng, Tutik Setyowati mengatakan, saat ini adanya perubahan paradigma di masyarakat secara global yang tidak menentu. Belum lagi saat ini Kabupaten Purbalingga hendak menghadapi Pilkada Desember mendatang.
(Baca Juga : Gelaran Seni Lesbumi Sambut Pilkada Purbalingga)
“Karena itu perlu adanya pencegahan konflik sejak dini. Caranya bermacam-macam, termasuk melalui kesenian,” katanya saat meninjau pentas seni Program Forum Kearifan Lokal Grup Thek-Thek Larasati, Desa Sumingkir, Kecamatan Kutasari, Purbalingga di aula balai desa setempat, Selasa (27/10).
Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan objek dan subjek untuk menekan konflik sosial yang terjadi di masyarakat. Hal itu sesuai dengan amanat UU Nomor 7 tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial.
“Apa lagi sebentar lagi ada Pilkada, jadi potensi konflik antara tim sukses calon bisa saja muncul. Harapannya jangan sampai terjadi konflik,” katanya.
Kearifan Lokal
Lebih lanjut, Kementerian Sosial (Kemensos) RI berupaya melakukan pencegahan-pencegahan konflik sosial, salah satunya melalui bidang kesenian dengan cara memberikan bantuan kepada Forum Kearifan Lokal. Sasarannya adalah daerah yang pernah mengalami bencana sosial, rawan bencana sosial dan atau wilayah konsentrasi korban bencana sosial.
“Di Purbalingga, yang mendapatkan bantuan itu adalah Forum Kearifan Lokal Grup Thek-Thek Larasari, Desa Sumingkir, Kecamatan Kutasari ini. Jumlahnya Rp 50 juta,” katanya.
(Baca Juga : Pentas Virtual Penggalangan Dana Dewan Kesenian Purbalingga Diprotes)
Ketua Forum Kearifan Lokal Grup Thek-Thek Larasati, Desa Sumingkir, Suwito berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Kemensos RI tersebut. Bantuan itu telah dibelanjakan sesuai juknis yang ada, termasuk puncaknya berupa pentas.
Dengan kegiatan kesenian ini, pihaknya berupaya untuk menanggulangi pergaulan bebas, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba dan pencegahan paham radikalisme. Sebab itu semua merupakan pemicu konflik sosial.
“Mudah-mudahan apa yang telah diberikan bisa bermanfaat menciptakan masyarakat yang rukun dan damai,” katanya. (ri-4)