SEJUMLAH model Ibu Kota dan lokal beraksi memperagakan busana batik, Minggu (27/10) siang. Uniknya, catwalk kali ini berada di dalam perut bumi di kaki Gunung Slamet.
Lampu temaram warna-warni menambah eksotisme. Mereka menampilkan busana kreasi desainer-desainer lokal Purbalingga dengan bahan utama batik lokal Purbalingga pula.
Ya, pemandangan itu terjadi dalam event Batik in The Cave Amazing Golaga. Gelaran puncak peringatan Hari Batik Nasional yang digelar Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Purbalingga itu menampilkan peragaan busana batik di dalam Goa Lawa, Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
“Ini unik. Catwalk yang kami gunakan di dalam goa yang dingin, lembab dan gelap. Namun dibantu dengan pencahayaan yang eksotis, membuat model yang berbusana batik Purbalingga jadi sangat menawan,” kata desainer nasional, Samuel Wattimena.
Setahunya, fashion show di dalam goa memang baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Acara tersebut menjadi perpaduan yang apik antara pameran motif batik khas Purbalingga dan juga obyek wisata yang ada.
Perajin batik, kata Ketua Dekranasda Purbalingga, Rizal Diansyah, tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Purbalingga. Sebut saja di Desa Galuh, Metenggeng, Tlagayasa, Limbasari, Dagan, Palumbungan, Jatisaba, Kemangkon, Kalimanah, Karangmoncol dan Kembaran Kulon.
“Tiap perajin punya karakteristik tersendiri dalam menorehkan motif batiknya. Motif itu tidak lepas dari lingkungan sekitar. Seperti motif kembang dan daun, binatang maupun alam sekitar,” katanya.
Motif batik yang dipakai para model tersebut dibuat seluruhnya oleh perajin Purbalingga. Penggarapan memakan waktu sekitar 1,5 sampai 2 minggu dengan hasil tidak kalah dengan batik daerah lain.
Keberadaan perajin batik di Purbalingga, kata Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, perlu dikembangkan dan diberdayakan. Sehingga mereka tetap eksis dalam menekuni profesinya.
“Pemkab akan terus memberikan pendampingan pada mereka. Dari hulu hingga hilir,” katanya.
Rangkaian Hari Batik Nasional Tingkat Kabupaten Purbalingga juga disemarakkan dengan sejumlah kegiatan lain. Diantaranya produk dan bazar batik khas Purbalingga dan lenggak-lenggok batik yang digelar di Taman Kota Usman Janatin pada Jumat (25/10) hingga Sabtu (26/10). (Ryan Rachman-37)