PURWOKERTO – Bantuan peti jenazah (peti mati) untuk korban meninggal akibat terpapar Covid-19 di Kabupaten Banyumas terus mengalir.
Pasalnya, hingga perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sepekan ke depan, angka kematian kasus Covid-19 di Banyumas masih tinggi. Bahkan secara nasional untuk kasus terpapar positif saat ini menempati urutan keempat.
Bantuan peti mati dari masyarakat yang peduli terhadap penanganan Covid-19 di Banyumas diberikan oleh keluarga Wisnu Suhardono, yang saat ini sebagai Ketua Umum Seruan Eling Banyumas (Serulingmas).
Penyerahan secara simbolis dilakukan, Rabu (21/7/2021) oleh wakil dari keluarga Wisnu, yakni Arif Dwi Kusuma, anggota DPRD Banyumas sekaligus Ketua Golkar setempat melalui Wakil Bupati Sadewo Tri Lastiono.
Arif mengatakan, bantuan peti mati ini diberikan keluarga Wisnu Suhardono karena kasus kematian Covid-19 di Banyumas belum juga turun.
(Baca Juga: Kasus Kematian Covid-19 Meningkat, Bantuan Peti Jenazah ke Pemkab Banyumas Mengalir)
Berdasarkan informasi yang ada, salah satu kebutuhan yang masih diperlukan adalah peti untuk menguburkan korban Covid-19.
“Peti yang kami siapkan ada 100 buah, disalurkan secara bertahap sesuai kondisi kebutuhan di lapangan. Jika nantinya 100 peti masih kurang, kami siapkan selanjutnya,” katanya, usai penyerahan secara simbolis kepada Wabup Sadewo.
Rasa Kemanusiaan
Bantuan ini, katanya, sebagai bentuk rasa kemanusiaan di tengah upaya semua pihak bersama pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 dan mengurangi korban meninggal dunia.
“Kebetulan Pak Wisnu adalah putra daerah (Banyumas) yang saat ini tinggal di Jakarta. Sekarang sebagai Ketua Umum Serulingmas. Semoga ini bisa menggugah kepedulian dari semua pihak,” kata Pangki, panggilan akrab Arif.
(Baca Juga: Di Banjarnegara, Mobil Pembawa Peti Jenazah Berkeliling Bubarkan Kerumunan)
Wabup Sadewo Tri Lastiono mengatakan, bantuan yang diberikan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari Ketua Umum Serulingmas, bukan karena atas permintaan pemerintah daerah. Namun, karena murni rasa kepedulian dari masyarakat semata.
“Bantuan yang masuk dari berbagai kalangan yang masuk banyak dan tidak hanya peti jenazah, ada juga APD maupun dalam bentuk lain untuk penanganan Covid-19. Untuk peti jenazah dari Serulingmas ini diserahkan melalui BPBD,” katanya.
Peti mati yang ada di Pemkab, kata dia, sifatnya untuk penyimpanan sementara saja. Jika ada permintaan dari rumah sakit langsung disalurkan.
Bantuan dari masyarakat seperti ini, tegas dia, murni sebagai ungkapan kepedulian, bukan karena permintaan dari pemkab.
“Kalau permintaan resmi dari pemerintah resmi ada suratanya. Kalau ada yang mau membantu atau menyumbang masa dari pemerintah menolak. Yang penting kita saulurkan sesuai amanatnya,” kata Wabup.
Dalam kondisi pandemi yang belum selesai ini, lanjut Sadewo, rasa kebersamaan, kepedulian dengan sesama harus terus dipupuk dan digalakkan. Bentuk kepedulian bisa diwujudkan dan diekspresikan dalam berbagai model.
“Kemarin kasusnya masih tinggi, jadi kita semua harus berperan aktif dan saling berpartisipasi. Kalau kasus kematian masih tinggi, dan yang meninggal hari itu kan harus langsung dikuburkan. Jadi kalau stok peti mati masih tersedia kan ikut memperlancar proses penguburannya,” katanya.(aw-2)