DI awal tahun 2020 kebijakan pemerintah mengganti program bantuan pendidikan untuk calom mahasiswa alias Bidikmisi menjadi Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Istilah yang selama ini dikenal dan berganti nama, tentu saja muncul pertanyaan. Lebih-lebih saat pergantiannya bertepatan siswa melakukan pendaftar Saleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN) dan Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN).
Pertanyaan yang muncul dari siswa SMA terkait KIP Kuliah sangat bervariatif. Diantaranya, kapan dibuka pendaftarannya? Bagaimana prosedur pendaftarannya? Persyaratan apa saja untuk dapat memperoleh program ini? Bagaimana dengan mahasiswa yang mendapatkan bantuan Bidikmisi?
Pertanyaan-pertanyaan di atas tentu akan segera terjawab dengan banyak mau membaca dan mencari informasi dari sumber yang bisa menjadi bahan rujukan.
Sekadar menyegarkan ingatan kita, Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik, tetapi memiliki keterbatasan ekonomi.
Bidikmisi diluncurkan pada tahun 2009. Awalnya merupakan program kerja 100 hari Menteri Keuangan RI Muhammad Nuh di masa presiden Susilo Bambang Yudiono (SBY). Para mahasiswa mendapat bantuan uang kuliah dengan kisaran Rp 6 juta per semester dan bertambah hingga Rp 6,6 juta per semester pada 2019.
Berjalan 10 tahun, tahun 2019 menjadi tahun terakhir eksistensi dari Bidikmisi. Program tersebut kini diganti oleh Presiden Joko Widodo menjadi KIP Kuliah.
Sebenarnya, kedua program ini sama, cuma beda istilah. Sama-sama berupa fasilitas bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi SMA atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik, tetapi memiliki keterbatasan ekonomi.
Untuk mendapatkan informasi program tersebut, calon mahasiswa bisa buka laman resmi di kip-kuliah.kemdikbud.go.id. Mana kala masih ada yang ditanyakan seputar program pengganti Bidikmisi ini, calon mahasiswa dapat mengakses halaman https://kip-kuliah.kemendikbu.go.id/panduan.
Prosedur Pendaftaran
Adapun prosedur pendaftaran KIP Kuliah Tahun 2020, siswa dapat langsung melakukan pendaftaran secara mandiri di web resmi KIP Kuliah tersebut atau melalui aplikasi di gawai. Selanjutnya saat pendaftaran, siswa memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan alamat email yang valid dan aktif.
Kemudian sistem KIP Kuliah akan melakukan validasi NIK, NISN dan NPSN serta kelayakan mendapatkan KIP Kuliah. Jika proses validasi berhasil, sistem KIP Kuliah akan mengirimkan nomor pendaftaran dan kode akses ke alamat email siswa yang didaftarkan. Siswa tinggal menyelesaikan proses pendaftaran KIP Kuliah dan memilih jalur seleksi yang akan diikuti. Apakah itu SNMPTN, SBMPTN, SMPN, UMPN atau Mandiri.
Bagi yang sekarang menempuh kuliah dan sebelumnya memperoleh bantuan Bidikmisi, program andalan Presiden Jokowi ini sudah diintegrasikan dengan Bidikmisi. Untuk yang duduk di kelas XII di SMA belum memiliki KIP dan ingin memiliki KIP Kuliah, bisa diperiksa apakah namanya terdaftar di Basis Data Terpadu (BDT) atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Caranya adalah dengan mengunjungi laman DTKS/BDT di
http://cekbansos.siks.kemsos.go.id/kemsos/pencarian. Pada kolom ID pilih Nomor Induk Keluarga (NIK) dan klik submit. Jika namanya ada, berarti sudah terdaftar. Jika tidak ada namanya, artinya belum terdaftar. Siswa tersebut bisa mengajukan ke Kantor Desa/Kelurahan setempat.
Lantas bagaimana yang tidak memiliki KIP/KKS, apakah bisa mendaftar KIP Kuliah? Bisa, asalkan yang bersangkutan tidak mampu secara ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan keterangan pendapatan kotor gabungan orangtua/wali tidak lebih dari Rp 4 juta per bulan. Atau pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal tidak lebih dari Rp 750 ribu.
Nah bagaimana sekarang? Jangan sampai patah semangat, setelah lulus SMA tidak ada biaya untuk melanjutkan kuliah ada KIP Kuliah, selalu berdoa dan percaya apa yang dicita-citakan tercapai dan jangan menyerah, yakin dan terus berusaha kesuksesan yang nantinya akan didapat.
Listianto Edi P. SPd., guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga.