SEMARANG-Kasus tertularnya 13 guru Sragen gara-gara abai tak memakai masker saat swafoto harus menjadi pelajaran warga Jawa Tengah diminta tak lengah dan kendor dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Hal itu ditegaskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo lewat akun instagram pribadinya. Untuk itulah ia meminta kepada seluruh warga Jawa Tengah khususnya untuk tetap patuh dan taat pada protokol kesehatan.
“Harus sadar dari diri sendiri, ingat diri sendiri dan saling mengingatkan satu sama lain,” katanya saat menjelaskan klaster guru Sragen.
Dijelaskan Ganjar, kepada delapan daerah yang masuk zona merah Covid-19 untuk bisa saling berkoordinasi. Untuk bisa kompak dan sinergi saat menentukan aturan main termasuk dalam mengelola tempat wisata dan sebagainya. Hal ini penting agar penanganan dan penekanan penyebaran Covid-19 bisa dilaksanakan kompak, serentak dan menyeluruh.
Ganjar meminta kepada pemerintah daerah dan masyarakat menggiatkan lagi gerakan seperti gerakan di rumah saja. Untuk vaksinasi, pemerintah provinsi juga terus mempercepat termasuk melalui pendaftaran online khususnya prioritas bagi lanjut usia.
Pihaknya juga terus mempercepat penambahan vaksinasi di Jawa Tengah. Pemerataan vaksinasi untuk tiap daerah khususnya untuk warga lansia diharapkan dapat menjadi ikhtiar untuk mempercepat penanganan Covid-19.
(Baca Juga : Covid Varian Delta Masuk Jateng, Gubernur Minta Warga Jangan Lengah)
Varian Delta
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan hingga 14 Juni 2021 telah ada 62 warga Kabupaten Kudus terjangkiti positif virus Covid-19 varian Delta seperti yang merenggut banyak korban jiwa di India. Terkait hal itulah, ia meminta warga tidak lengah dan terus disiplin terapkan protokol kesehatan.
“Tingkat penularannya lebih cepat 50 prosen dari varian lain. Bahkan di India varian inilah yang menyebabkan penularan ke 400 ribu per hari, rumah sakit kewalahan, krematorium penuh, banyak yang tergeletak di jalan,” katanya dalam akun instagram pribadinya.
Ganjar menyatakan gejala Covid-19 varian delta ini antara lain mulai dari gangguan pendengaran, gangguan lambung parah hingga pembekuan darah. Kemungkinan penularan ini sangat terbuka karena dari 62 orang positif yang terjangkit berasal dari 72 orang sampel yang diambil sehingga prosentasenya 86,11 prosen.
“Saat ini sudah ada 8 daerah kabupaten kota yang masuk zona merah. 14 Juni lalu saja ada 1372 kasus dalam waktu sehari sehingga satu minggu bertambah 3331 kasus dengan jumlah orang meninggal dunia 756 orang,” jelasnya. (san-3)