CILACAP- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Cilacap menggelontorkan insentif untuk para atlet berprestasi di wilayah. Penyerahan insentif secara simbolis dilakukan oleh Ketua Umum KONI Cilacap, Bambang Sri Wahono di gedung SMK Dr Soetomo, Cilacap, Selasa (30/6) siang, menjelang sore.
Mengacu data KONI, insentif diberikan kepada 26 atlet berprestasi. Masing-masing dari 10 cabang olahraga (cabor) andalan, meliputi PABBSI, Catur, Dayung, Menembak, Muaythay, Panahan, Senam, Tenis Meja, Tenis Lapangan dan Tinju.
Perinciannya, atlet berprestasi penerima insentif meliputi Sarwanto dan Rimawati (cabor PABBSI), Chandra Putra Winahyu dan Armenia Zendy Purwanto (Catur), serta Lucky Hendra P dan Kuat Halivin (Dayung). Kemudian Wisnu Hayat Putra (Menembak), Fahmi Aprianto (Muaythay), Sri Yuniati dan Fajria Nur Haliza (Panahan), serta Winda Sartika Wardani dan Magdaleins Juliana Rambu (Senam).
Selanjutnya, atlet berpretasi penerima insentif dari cabor Tenis Meja, yakni Lilis Indryani, Yovia Leonita, Asri Angger Meimuna, Rofiana Nurul Sabila, Hendri Saputra, Aland Adi Wijaya, Muhammad Bintang Zakky, Juventyo Kurnia Faozan Zain dan Melinda Nur Aisah. Penerima insentif di cabor Tenis Lapangan ada Sekar Vinda Khaerunnisa, dan di cabor tinju ada Awal Mukti Wardoyo, Maulana Costa dan Wingga Tsyafina Nugrahesti dan Anta Farhan.
Bambang Sri Wahono mengatakan, insentif yang diterima masing-masing atlet variatif. Untuk total insentif yang digelontorkan mencapai Rp 50 juta. “Totalnya insentif yang disalurkan untuk atlet sekitar Rp 50 juta,” kata Bambang Sri Wahyono, ditemui usai acara.
Insentif tersebut bersumber dari sisa anggaran tahun lalu. Sebab menurut dia, anggaran untuk KONI tahun ini, sampai kemarin belum kunjung turun.
“Ini sisa-sisa anggaran tahun lalu, bukan anggaran tahun ini. Tahun ini belum turun. Kita ada turahan (sisa). Karena kita irit-irit, ketika ada Covid-19, akhirnya bisa memberikan insentif,” ujarnya.
Penyerahan insentif untuk atlet menjadi cara baginya, supaya bisa menjaga semangat atlet dalam berlatih. Sebab proses latihan di setiap cabor membutuhkan itu.
“Insentif untuk memacu semangat para atlet untuk terus berlatih. Supaya ke depan, tetap setia dan terus berprestasi untuk Cilacap,” katanya.
Semangat latihan itu menurutnya menjadi modal utama dalam menyambut even-even penting ke depannya. “Tadi saja, saya tanya satu per satu, apakah tetap latihan, apa akan tetap di Cilacap? Jawabannya siap, tidak pindah. Kita lebih baik dari hati ke hati, supaya nyaman di Cilacap. Kalau nanti anggaran turun, bisa dirundingkan kembali dengan cabang dan pelatih,” katanya. (tg-52)