PURWOKERTO – Susilowati (80), warga RT 4/RW 4 Kelurahan Arcawinangun Kecamatan Purwokerto Timur, yang tertimbun reruntuhan rumah yang longsor ke Sungai Pelus, Selasa (20/09/2022) pukul 09.00 berhasil di evakuasi tim gabungan.
Korban di temukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Nenek lansia itu tinggal di rumah keluarga Hari Sabar, salah satu rumah warga yang
berada di tebing bantaran Sungai Pelus masuk wilayah Arcawinangun.
Saat kejadian longsor akibat banjir yang menggerus tebing sungai (belakang rumah korban), nenek itu tak bisa menyelamatkan diri karena tidak bisa berjalan karena sakit.
Baca Juga : Longsor Terjadi di Arcawinangun Seorang Lansia Tertimbun
Saat rumah itu ambruk, tubuhnyua tertimbun material rumah. Sedangkan keluarga yang lain berhasil menyelamatkan diri.
“Setelah berhasil di evakuasi oleh tim gabungan, terus di visum luar oleh tim dokter, korban langsung di makamkan,” kata Kapolsek Purwokerto Timur, Kompol Sambas Budi Waluyo, saat di temui di lokasi evakuasi.
Hujan Deras
Kepala Satuan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho mengatakan, kejadian itu di sebabkan hujan deras dari hulu Sungai Pelus sejak pukul 15.00 Senin (19/09/2022). Sehingga arus sungai menjadi besar.
AKibatnya sekitar pukul 19.30, rumah Hari Sabar mengalami longsor akibat gerusan
arus Sungai Pelus.
Dia mengatakan, selain rumah Hari Sabar yang sudah ambruk, saat ini masih ada 12
rumah warga yang terdampak berpotensi terjadi longsor susulan.
Rumah Relokasi
Dari jumlah itu, tujuh keluarga (KK) sudah di buatkan rumah relokasi di Desa Cilongok Kecamatan Cilongok.
Sedangkan lima KK lainnya, sementara mengungsi di Wisma Kencana kelurahan
setempat.
“Mau tidak mau enam KK harus kita bawa ke Cilongok (rumah relokasi). Satu keluarga
sudah menempati lebih dulu per tanggal 23 Mei lalu. Sedangkan lima lainnya, sementara berada di Wisma Kencana,” katanya.
Lurah Arcawinangun Kecamatan Purwokerto Timur, Edy Suswanto menjelaskan, tujuh KK
yang sudah di buatkan rumah relokasi di Gerumbul Dalawangi Desa Cilongok, yakni
keluarga Kusnanto yang sudah menempati lebih dulu.
Sedangkan enam keluarga atau 22 jiwa, terdampak yang siap di pindahkan adalah
keluarga korban, Hari Sabar. Kemudian Agung, Susnanto, Endang dan Maryati.
Baca Juga : Banyumas Gelar Apel Sinergi Kebangsaan
“Sebelumnya sudah menempati, tapi kembali lagi ke sini. Setelah kejadian ini, mereka
harus di pindahkan ke sana. Kalau masih di sini, keselamatan jiwanya tetap terancam,”
katanya.
Sementara lima KK yang sementara di tangani di pengsian Wisma Kencana, adalah rumah keluarga Ralem, Suprasongko, Titon, Tarso dan sunarti.(aw-7)