PURWOKERTO – Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Jawa Tengah di Purwokerto menggandeng Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi program Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).
“Ini dalam rangka mendorong UKM menuju persaingan modern, maka perlu ditingkatkan kualitas standarisasasi keamanan pangan,” kata Koordinator Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Provinsi Jawa Tengah di Banyumas, Kuswoyo.
Menurut dia, sistem HACCP untuk memberikan jaminan keamanan pangan, sehingga produk pangan aman dikonsumsi manusia.
Sementara itu, fasilitasi program HACCP diawali dengan kunjungan ke UKM WAM Sejahtera Banjarnegara, Jumat (7/2). Kedatangan rombongan dari Kemenperin RI tersebut juga menggandeng tim Alibaba.
Mereka berencana akan melakukan pendampingan dan training terhadap UKM WAM Sejahtera untuk program marketing online dengan model business to business (B2B). Rencana pendampingan tersebut akan berkantor di UKM WAM Sejahtera langsung dengan owner dan bagian manajemen.
Perwakilan dari Bidang IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Kemenperin, Indra mengatakan UKM wajib terstandardisasi agar buyer lebih yakin akan jaminan keamanan pangan.
“Apalagi UKM sekarang didorong untuk bisa ekspor, sehingga standar sertifikasi tersebut HACCP,” katanya.
Usman Efendi dari Unifam (Vice President of Manufakture), menambahkan, standarisasi dari kripik buah harus ada. Mulai dari ukuran, kadar air serta tempat produksi harus dibuatkan SOP, sehingga produk bisa konsisten dan terjaga. (H60-20)