PURWOKERTO-Saat berlangsung pandemi covid-19, sekolah masih bisa leluasa menerapkan penyesuaian kurikulum termasuk kurikulum covid-19. Kurikulum yang ada sekarang, tidak harus diterapkan secara baku oleh sekolah.
Kasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Maryanto mengatakan, ada sejumlah alternatif yang bisa dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan kurikulum di sekolah. Penerapan kurikulum perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di sekolah.
Ini sesuai dengan Permendikbud (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan pada kondisi khusus, terutama saat pandemi Covid-19. Sekolah harus memperhatikan dan melaksanakan kebijakan dari kementerian agar pelaksanaan pendidikan tetap berlangsung di masa pandemi sekarang ini dengan baik.
Alternatif
Adapun alternatif pertama, lanjut dia, sekolah boleh menggunakan kurikulum yang ada sekarang secara utuh. Kurikulum yang ada tetap digunakan seperti biasa.
(Baca Juga: Pandemi covid-19, Perlu Ada Penyesuaian Kurikulum)
Kemudian pilihan kedua, sekolah dibolehkan untuk mengurangi kompetensi inti dan kompetensi dasar yang terdapat di dalam kurikulum.
”Silakan mana yang akan dikurangi dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Jadi jangan terlalu kaku dengan kondisi yang ada saat ini. Utamakan juga protokol kesehatan bagi siswa dan guru,” terangnya.
Adapun alternatif berikutnya, menurut dia, sekolah bisa fleksibel dalam melaksanakan kurikulum. Artinya sekolah boleh mengubah atau melakukan penyesuaian kurikulum sendiri dan ini berlaku hanya selama satu tahun ajaran. Untuk itulah kolaborasi dan kekompakan antar pihak terkait baik guru, siswa, orang tua harus dilaksanakan.
(Baca Juga : Kurikulum 2013 Tetap Dipertahankan
Dengan melihat banyaknya alternatif pilihan dalam melaksanakan kurikulum tersebut, diharapkan sekolah bisa lebih menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Diharapkan dengan hal inilah kondisi ini dapat mendorong pemenuhan kebutuhan yang ada di sekolah.
”Jadi kurikulum yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran selama pandemi Covid-19 tidak baku seperti saat kondisi normal. Sekolah bisa memilah-milah mana yang perlu diterapkan dan mana yang tidak. Kita harus pandai menyikapi keadaan di masa pandemi ini,” pungkasnya.(H48-)