PURBALINGGA – Unit Pengelola Zakat Infak Shodaqoh (UPZIS) NU Care Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Kabupaten Purbalingga, melalui program NU Preneur, menyalurkan dana zakat Rp 100 juta kepada 100 mustahik untuk modal usaha di aula PCNU Purbalingga, Sabtu (28/12).
Ketua Lazisnu Purbalingga, Agus Musalim mengatakan, modal usaha diberikan dengan orientasi kemandiran secara ekonomi. Diharapkan modal tersebut bisa mendorong usaha produktif para mustahik tersebut.
“Para mustahik tersebut, merupakan warga NU yang baru merintis usaha dan memiliki keterbatasan modal. Seperti, pengusaha warung makanan, jajanan, sayuran, peternakan, gorengan dan usaha penyedia minuman air kemasan,” katanya.
Lebih lanjut, tahun ini ada peningkatan dana zakat yang disalurkan. Pada 2017 sebesar Rp 60 juta, di 2018 Rp 90 juta dan pada tahun ini naik menjadi Rp 100 juta. Tahun depan, para mustahik tersebut akan ada pendampingan dan akan menjalin kerjasama dengan BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga.
Produktivitas
Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Purbalingga, Muhammad Salim Efendi mengatakan, NU Preneur arahannya untuk produktivitas usaha para mustahik, bukan hanya sebatas bantuan konsumtif. Dana zakat yang diberikan tersebut untuk modal usaha baik itu untuk membeli alat atau lainnya.
“Tujuannya kedepan, ketika usaha itu berjalan, para mustahik itu semakin berdaya dan kesejahteraan meningkat. Jadi apa yang menjadi tujuan dari NU Care dan NU Preneur yakni kebahagiaan yang kaya dan kesejahteraan yang papa bisa terwujud,” katanya.
Salah satu penerima bantuan modal usaha, Nur Fauzan dari Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang yang memiliki usaha jual pakan dan kandang burung berterima kasih atas bantuan modal usaha yang diberikan oleh Lazisnu melalui program NU Preneur tersebut. (H82-)