Jakarta, suarabanyumas.com – Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) bersama Lembaga Takmir Masjid (LTM PBNU) kembali menggelar program Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jumat Angkatan ke-5 yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para imam dan khatib agar mereka mampu menyampaikan dakwah yang lebih berkualitas, sesuai dengan tuntutan zaman, serta menjawab kebutuhan masyarakat, di Aula Lantai VIII Gedung PBNU, Jakarta. (07/12/2024).
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Umum PBNU, Dr. (H.C) KH. Zulfa Mustofa, menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya fokus pada peningkatan ilmu agama, tetapi juga pada pembentukan karakter dan etika para dai dan khatib.
“Kami ingin para kader NU yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki adab yang baik. Serta mampu menghadapi tantangan zaman dengan dakwah yang sejuk, mendidik, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Sekretaris LD PBNU, KH. Nurul Badruttamam, MA, dalam sambutannya menyampaikan bahwa standarisasi ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas para dai dalam menyampaikan dakwah yang bermanfaat dan dapat diterima oleh seluruh kalangan masyarakat.
“Kami sangat mendukung wacana pemerintah untuk memberikan sertifikasi bagi para juru dakwah / dai daiyah di Indonesia. Ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan profesionalisme para dai, agar mereka dapat lebih siap dalam menjalankan tugas dakwah di tengah tantangan zaman,” ujarnya.
Sekretaris LTM PBNU, Dr. KH. Ahmad Zayadi, M.Pd., mengingatkan bahwa dakwah yang berkualitas adalah dakwah yang mampu memberikan dampak positif, baik untuk kehidupan sosial Masyarakat dan juga pribadi.
“Dakwah tidak hanya tentang menyampaikan pengetahuan, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa memberikan dampak yang nyata dalam kehidupan masyarakat. Kita ingin agar dakwah yang disampaikan mampu membangun karakter yang lebih baik, tidak hanya sebagai pengetahuan tetapi juga sebagai amal yang bermanfaat,” jelasnya.
Salah satu peserta dari Banyumas, Gus M. Sa’dullah, mengatakan bahwa, Standardisasi Imam dan Khatib Jum’at jelas sangat penting adanya. Karena perkembangan zaman menuntut generasi muda yang notabene menjadi kader para ulama dan kyai untuk selalu tanggap dengan isu-isu yang berkembang untuk disampaikan dalam khutbah Jum’at dan media dakwah yang lain.
“Standardisasi Imam dan Khatib Jum’at ini wajib diikuti oleh seluruh pengurus LDNU, baik dari tingkat cabang, MWC sampai ranting. Karena LDNU menjadi corong dari Nahdlatul Ulama di sela-sela khutbahnya untuk mendakwahkan ajaran yang tasamuh, tawasuth dan tawazun,” kata Ketua PC LDNU Banyumas tersebut.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah, termasuk Banyumas, Grobogan, Brebes, dan kota lainnya. Para peserta mendapatkan materi mengenai penulisan teks khutbah yang relevan dengan perkembangan zaman serta pembekalan mengenai penyampaian khutbah yang dapat diterima oleh jamaah dari berbagai latar belakang. Dalam acara tersebut, 85 peserta juga diminta untuk menulis teks khutbah secara hati-hati, mengingat pentingnya akurasi dalam penulisan, terutama dalam era digital yang sangat cepat.
Dengan kegiatan Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jumat Angkatan ke-5, LD PBNU berharap dapat terus melahirkan kader-kader dakwah yang lebih berkualitas dan mampu menjawab tantangan zaman. Program ini juga menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas dakwah di masjid-masjid di seluruh Indonesia, khususnya dalam lingkungan NU.
Kegiatan ini dihadiri tokoh PBNU dan sejumlah narasumber penting yang kompeten dibidangnya, antara lain Wasekjend PBNU KH. M. Silahuddin, MH., Ketua PWNU DKI Jakarta Dr. KH. Syamsul Maarif, MA., Wakil Sekretaris LD PBNU KH. Ahmad Nurul Huda Haem, serta sejumlah pengurus LD PBNU lainnya, seperti KH. Mahfudz Hamid, KH. Samsul Rahman, MA., dan KH. Ahmad Rosyidin Mawardi.