Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Topik Nasional

Lengger Lanang Berpotensi Menjadi Warisan Budaya Dunia

Kamis, 30 Januari 2020
Topik Nasional
A A
NIKMATI PENTAS: Penonton menikmati pementasan tari lengger yang ditampilkan pada Kendalisada Art Festival 2019 di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, Sabtu (7/9). (SB/Dian)

NIKMATI PENTAS: Penonton menikmati pementasan tari lengger yang ditampilkan pada Kendalisada Art Festival 2019 di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, Sabtu (7/9). (SB/Dian)

BANYUMAS – Kesenian lengger lanang berpotensi menjadi warisan budaya dunia. Sebab saat ini, seni tradisi asli Banyumas tersebut kian populer di tengah masyarakat.

Kepala Seksi Nilai Tradisi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Mispan menyebutkan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menetapkan kesenian ini sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia Tahun 2019. Artinya, saat ini, kesenian tersebut sudah diakui milik masyarakat Banyumas.

“Dari segi literatur, cerita tentang lengger ini sudah diterjemahkan dalam 9 bahasa. Selain itu, seni lengger juga dipopulerkan oleh seniman-seniman Banyumas hingga ke luar negeri. Juga ada film yang mengangkat kisah nyata tentang lengger lanang ini,” kata dia, Selasa (28/1).

BacaJuga

Prof Sugeng UMP Jadi Salahsatu Narasumber Utama dalam Seminar RM Margono Djojohadikusumo

Willem Tutuarima: Kader PDI Harus Satu Komando, Satu Barisan

Dari latar belakang itu, kata Mispan, pemerintah daerah akan berupaya untuk mengusulkan kesenian tersebut sebagai warisan budaya dunia. Meski membutuhkan proses yang tidak mudah dan berliku untuk mendaftarkan kesenian ini.

Seni lengger, kata dia, merupakan identitas budaya yang memiliki nilai keunikan dan tradisi yang masih hidup. Kesenian ini lahir dari budaya agraris. Ciri khas gerakan tarinya yang tegas dan dinamis menunjukkan karakter orang asli Banyumas.

Sebagai informasi, untuk mengajukan sebuah hasil kebudayaan menjadi warisan budaya dunia versi UNESCO membutuhkan proses panjang. Naskah dan dokumentasi WBTB yang telah terdaftar akan diseleksi dan diverifikasi oleh UNESCO.

Mispan mengatakan, sebagai langkah awal, pihaknya berusaha mempopulerkan seni lengger di masyarakat Banyumas. Ia berencana menggarap tari massal dalam rangkaian Hari Jadi Banyumas ke 449.

“Sedang dipersiapkan gerakannya untuk tanggal 9 Februari nanti. Konsepnya flash mob,” ujarnya. (K35-60)

Bagikan64BagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

UKM PIQSI Gelar Olimpiade Seni Islam Se-Jawa

Selanjutnya

Paralayang Akan Dikembangkan di Sejumlah Desa Wisata

Artikel Lainnya

Lunasi Tunggakan, Kanwil DJP Jateng II Hentikan Penyidikan Tindak Pidana Pajak

Tarif AS Tekan Industri Ekspor : Penguatan Ekonomi Domestik Wajib Dilakukan

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In