PURWOKERTO, Suarabanyumas.com – Balai Pemasyarakatan (Balas Kelas II Purwokerto) berkolaborasi dengan Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) PT Dewara Nusa Jaya melakukan budidaya jagung di lahan milik Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan di Desa Kedungrandu Patikraja Banyumas Jawa Tengah, hari Kamis 5 Desember 2024.
Program pelatihan budidaya jagung untuk klien pemasyarakatan merupakan kegiatan kemandirian dari Bapas Kelas II Purwokerto.
Pelatihan tersebut juga sekaligus dalam rangka mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan.
” ini merupakan salah satu kegiatan dari BAPAS untuk klien dalam rangka mendukung ketahanan pangan dari pemerintah sekaligus rangkaian launching Griya Abhipraya,”kelas Plt Kepala Bapas Kelas II Purwokerto Saiful Buchori.
Lahan untuk budidaya jagung yang digarap oleh Bapas Kelas II Purwokerto dan Pokmas Lipas seluas 2 hektar di tahap awal dan target hingga 8 hektar nantinya.
Pada tahap awal, yang mengikuti pelatihan budidaya jagung baru 15 klien pemasyarakatan.
Kedepan kata Saiful Buchori diharapkan target klien pemasyarakatan yang dilibatkan mencapa 100 orang dengan mengikutsertakan petani dari wilayah sekitarnya.
Melalui kegiatan pelatihan budidaya jagung tersebut, Ka Bapas Kelas II Purwokerto Saiful Buchori berharap mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan diterima oleh masyarakat.
Sementara itu Pokmas Lipas sekaligus Direktur PT Dewara Nusa Jaya Wahyu Baharudin menjelaskan kegiatan pelatihan ini merupakan tahap yang melibatkan klien pemasyarakatan.
Dia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Bapas Kelas II Purwokerto dan Pemdes Kedungrandu Patikraja.
“Di sini juga kami melibatkan petani sekitar sekaligus juga kami ada melibatkan dari Fakultas Pertanian Unsoed dan hari ini Alhamdulillah pak Hafiz berkenan untuk hadir sekaligus juga untuk memberikan tambahan ilmu dan motivasi,” ungkap Wahyu Baharudin.
Kenapa jagung yang di pilih menjadi fokus pelatihan, Wahyu mengungkapkan bahwa lahan di Desa Kedungrandu itu adalah lahan marginal dan cocok untuk tanaman tersebut.
“Saat ini dengan lahan yang ada di Kedungrandu ini kan memang lahannya adalah lahan marginal jadi sebetulnya dengan luasan lahan lapas Purwokerto seluas 6,5 hektar ini idealnya memang harusnya baiknya ditanam jagung dan paling tepat yaitu digunakan untuk tanaman jagung kami hanya bisa melaksanakan kegiatan itu dengan tumpangsari kacang dan tumbuhan lain-lainnya,”terangnya.
Sementara dosen fakultas pertanian Unsoed Hafiz yang turut hadir dalam pelatihan budidaya jagung menyebutkan.saat ini pihaknya memang sedang menjalin kerjasama dengan PT Dewara Nusa Jaya terutama dalam pengembangan sereh wangi di lahan marginal Kedungrandu.
“Dan hari ini kita menyaksikan bersama untuk kegiatan pelatihan budidaya jagung yang dilakukan oleh Bapas untuk klien Bapas dan saya kira ini sejalan dengan program pemerintah dalam rangka untuk mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan,” ucapnya.
Dan prinsipnya, fakultas pertanian Unsoed siap untuk mendukung pendampingan secara teknologi kaitannya dengan pengembangan jagung maupun pengembangan budaya tanaman yang lain.
Sementara itu Kepala Desa Kedungrandu Slamet menyambut baik kegiatan pelatihan budidaya jagung di wilayahnya.
Mengingat pihaknya juga turut mendukung program kemandirian Bapas Kelas II Purwokerto dimana memberikan pelatihan kepada klien pemasyarakatan.
“Untuk program pelatihan dari klien-klien Bapas ini jadi nantinya setelah pulang dari Bapas menuju ke masyarakat bisa berkolaborasi dengan petani-petani yang ada di desa dan diterima oleh masyarakat desa,” pungkas Slamet.