BANJARNEGARA – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kerap terjadi setiap musim kemarau di kawasan Gunung Pangonan. Sebagai upaya antisipasi, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Pangonan Lestari Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur membuat sekar bakar untuk mencegah meluasnya api saat terjadi karhutla.
Ketua LMDH Pangonan Lestari, Sucipto mengatakan, Gunung Pangonan merupakan hutan kelola di bawah Perum Perhutani BKPH Karangkobar. Vegetasi hutan ini didominasi jenis tanaman akasia, bambu pringgendani dan tumbuhan perdu lain. Setiap musim kemarau, selalu terjadi karhutla di hutan tersebut.
“Selain disebabkan ulah manusia, dimungkinkan juga karena kawasan tersebut terdapat kawah aktif dengan potensi belerang yang tinggi. Saat kemarau, serasah bawah juga sangat kering,” katanya.
Dikatakan, untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya bekerja sama dengan Perhutani membuat jalur sekat bakar di Gunung Pangonan. Fungsinya, sebagai sekat bakar yakni untuk membatasi kecepatan menjalarnya api. Selain itu juga untuk mempermudah akses dan mobilisasi dalam pemadaman api.
“Jadi, saat kebakaran api bisa dilokalisasi sehingga bisa segera tertangani,” ujarnya.
Menurutnya, setiap terjadi karhutla, LMDH berusaha keras untuk memadamkan api agar tidak meluas. Bahkan, upaya tersebut kadang dilakukan berhari-hari. Pemadaman api sering menghadapi kendala beratnya medan dengan kemiringan di atas 45 derajat. Sementara, tanaman yang kering menjadikan api mudah meluas.
Asisten Perhutani/KBKPH Karangkobar Rukim menyataan, pihaknya mengapresiasi langkah LMDH Pangonan Lestasi yang selalu siap siaga dalam penanganan karhutla di wilayahnya. Hal tersebut terbukti dalam penanganan karhutla yang terjadi di Gunung Pangonan setiap musim kemarau.
“Semoga dengan semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga hutan, ke depan tidak lagi terjadi karhutla,” katanya. (K36-1)