CILACAP- Tanah longsor melanda Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, dan menghantam satu rumah warga hingga temboknya jebol.
Kepala Desa Majingklak, Tarsam mengatakan, bencana tanah longsor terjadi pada Selasa (12/1) sore, pukul 16.30 waktu setempat. Lokasi tanah longsor berada di Dusun Karangsari RT 02 RW 09 Desa Majingklak.
“Tebing longsor mengenai satu rumah milik Pak Rasmin. Longsor ada material bebatuan yang mengenai tembok sehingga sampai jebol,” kata Tarsam.
(Baca Juga: Banyumas Raya Hadapi Puncak Musim Hujan)
Ia mengatakan, longsor sempat melanda titik itu pada bulan Desember 2020 lalu. Kejadian bencana itu sudah diatasi. “Sekarang (longsoran tanah) ini turun lagi,” ujarnya.
Tarsam mengatakan, bencana melanda di sela-sela hujan lebat. Hujan mengguyur wilayah itu selama berjam-jam.
“Pemicunya hujan deras. Hujan turun 3 sampai empat jam,” katanya.
Kondisi tanah juga disebut menjadi pemicu lain. Ia menyebutkan, bahwa kondisi tanah cenderung labil. Karena itu, tanah menjadi rentan bergerak ketika terus-terusan diguyur hujan lebat.
Kerja Bakti
Untuk meringankan beban pemilik rumah, warga setempat menggelar kerja bakti bersama pihak terkait. Mereka mengeruk longsoran tanah tebing yang mengenai rumah.
Sementara itu, mengacu data UPT BPBD Majenang, tanah longsor itu dengan volume panjang 8 meter dan tinggi 6 meter. Material longsoran mengenai dinding tembok rumah yang mengakibatkan dinding tembok jebol 3 x 3 meter.
Akibat temboknya jebol, material longsoran tanah sampai masuk ke rumah.
Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono, melalui petugasnya, Muhadi mengatakan, tanah longsor itu tidak menimbulkan korban jiwa. Adapun kerugian materialnya berkisar Rp 5 juta.
Pihaknya sudah mengecek lokasi bersama Forkopimcam Wanareja dan Pemerintah Desa Majingklak.
Sebelumnya, wilayah Banyumas Raya, meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara hingga Kebumen memasuki puncak musim hujan pada bulan Januari 2021 ini, sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
(Baca Juga: Hujan Lebat Picu Banjir di Majenang)
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, puncak musim hujan berpotensi terjadi hujan lebat dan rentan memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. Karena itu, pihaknya mengajak kepada masyarakat dan semua pihak untuk mengantisipasi potensi bencana.
Di sisi lain, BPBD Cilacap memastikan siaga penuh dalam mengantisipasi potensi bencana di musim hujan ini. (day-)