Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Banjarnegara

Lonjakan Harga Jelang Natal Diantispasi

Kamis, 19 Desember 2019
Topik Banjarnegara
A A
lonjakan harga

RAKOR TPID: Sekda Banjarnegara Indarto memimpin rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengantisipasi Hari Natal dan Tahun Baru 2020. (SB/Suwito)

BANJARNEGARA – Pemkab Banjarnegara berusaha untuk mengantisipasi lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2020. Tren kenaikan harga sejumlah barang perlu diimbangi dengan pasokan sehingga menekan laju inflasi.

Sekretaris Daerah Pemkab Banjarnegara Indarto mengatakan, memperhatikan siklus tahunan, setiap menghadapi Natal dan Tahun Baru selalu terjadi gejolak kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas).

“Hal tersebut perlu diantisipasi lebih dini,” katanya, saat rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banjarnegara, kemarin.

BacaJuga

Mahasiswa UIN Saizu Ikuti Tradisi Tenongan Desa Derik Banjarnegara

Dok. PJ Gubernur Jateng

Daftar UMK Jawa Tengah 2024: Kota Semarang Tertinggi, Banjarnegara Terendah

Menurutnya, ketersediaan barang harus terjamin di pasaran untuk menjaga harga tetap stabil. Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) diminta untuk saling bersinergi dan berperan dalam pengendalian inflasi.

Kunci yang harus dilakukan yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.

“Pemkab bersama TPID perlu melakukan pemantauan harga pasar,” tegasnya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk berbelanja sesuai kebutuhan. Aksi borong hanya akan menyebabkan kenaikan harga dan memicu inflasi.

“Mari kita untuk berperilaku bijak dalam berbelanja, yakni dengan membeli barang sesuai kebutuhan,” tandasnya.

Inflasi

Kepala Badan Pusat Statisitk Banjarnegara Fahrudin Tri Ubayani mengatakan, laju inflasi Banjarnegara bulan November 2018 hingga November 2019 sebersar 2,59 %. Penyebab inflasi di Banjarnegara dipengaruhi kelompok bahan makanan seperti bawang merah, daging ayam, dan telur ayam ras, makanan jadi, minuman, rokok, tembakau, dan lainnya.

“Komoditas yang secara persisten menjadi penyumbang inflasi secara bulanan yaitu bawang, telur ayam ras, daging ayam ras, sayur-mayur,” ujarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Agus Chusaeni menyatakan, perekonomian wiayah eks Karesidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, dan Cilacap, pada tahun 2018 tumbuh sebesar 5,68 persen atau melambat dibandingkan tahun sebelumya sebesar 5,72%.

Berdasarkan wilayah, pertumbuhan tertinggi terdapat di Kabupaten Banyumas yaitu sebesar 6,45% disusul Kabupaten Banjarnegara sebesar 5,67%. (K36-52)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

10.000 Pohon Ditanam di Gunung Tlaga Abang

Selanjutnya

Dua Lansia Ditemukan Tak Bernyawa

Artikel Lainnya

Penuhi Kebutuhan Buah dan Sayur Segar, Fresh Market Hadir d Banjarnegara

Viral Video Gempa Dieng, Pemerintah: Itu Hoax!

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In