PURWOKERTO – Forum Pimpinan Daerah (forkompinda) Kabupaten Banyumas , mulai bupati, pimpinan DPRD, kapolres dan dandim 0701, sepakat ‘berdamai’ dengan kalangan mahasiswa Purwokerto. untuk menolak reformasi dikorupsi dan mengawal penuntasan reformasi dalam lima tuntutan.
Kesepakatan tersebut ditandatangani bersama dalam aksi ratusan massa dari Aliansi Mahasiswa Banyumas (AMB) bersama sejumlah OKP, di Alun-Alun Purwokerto, Selasa (1/10). Aliansi tersebut gabunga dari BEM se-Banyumas dan sejumlah organisasi ektra kampus dan OKP.
Dalam aksi tersebut mahasiswa mengajukan lima tuntutan. Pertama, DPRD Banyumas terus menolak revisi RUU KPK dan RUU KUHP yang berpotensi mengebiri nilai-nilai demokrasi dan semangat reformasi.
Kedua, DPRD Banyumas siap untuk menjalankan kewajibannya sebagai wadah perjuangan aspirasi rakyat Banyumas.
Ketiga, Polres Banyumas siap memastikan tindakan refresivitas dan kriminalisasi terhadap aktivis mahasiswa maupun masyarakat yang berdemontrasi sesuai prosedur yang ada.
Polres Banyumas siap mendesak Polri untuk mengusut tuntas dan bertindak kepada aparat kepolisian yang melakukan tindakan refresivitas dan pembuhunan terhadap massa aksi.
Kelima, mahasiswa Banyumas siap terus berada di garda terdepan untuk mengontrol dan mengkritisi kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang merugikan rakyat Indonesia.
Memberikan Tanggapan
Setelah dibacakan tuntutan, secara bergantian unsur Forkompinda memberikan tanggapan. Mulai dari
Bupati Achmad Husein, Wakil Ketua DPRD Supangkat, Kapolres AKBP Bambang Yudhantara Salamun dan Komandan Kodim 0701 Letkol Inf Condro.
Husein mengatakan, pada prinsipnya banggsa dan senang, mahasiswa masih punya hati nurani, mata hati yang bersih. tuntutan mahasiswa dinilai sudah menunjukkan hasilnya, karena sudah didengarkan dan disampaikan dengan baik.
Supangkat menyatakan, aspirasi mahasiswa Banyumas yang aksi tanggal 23 September lalu, sudah diantar langsung disampaikan ke Biro Hukum Persidangan DPR RI. Tuntutan pada aksi kali ini, katanya, juga akan dikawal terus ke DPR.
Bambang Yudhantara Salamun menyatakan, pertama ikut berbela sungkawa kepada rekan-rekan mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia lain yang diduga terindikasi menerima perlakukan represif dari aparat. Janji pimpinan Polri, katanya, akan mengusut tuntas dan sekarang sedang berlangsung.
“Kami yang di Banyumas menyakinkan dan menjamin keamanan dari rekan-rekan mahasiswa dalam penyampaian aksi di muka umum.
Setiap aksi unjuk rasa akan dikawal. Kami pastikan tidak ada tindakan refresif dari pihak kepolisian resort Banyumas.” kata Kapolres yang minta dikoreksi dan didukung terus.
Condro menyatakan, TNI di wilayah Banyumas mengajak bersama-sama menciptakan suasana rukun, aman dan tetap menjaga persatuan dan kesatuian NKRI.
Setelah itu, pimpinan daerah ini kemudian melakukan penandatangan bersama komitmen atas lima tuntutan tersebut, di atas materai.
Mahasiswa menyatakan, akan mengawal dan menagih atas komitmen janji yang sudah ditandatangani tersebut. Mereka juga mendesak unsur Forkompinda membacakan secara bergantian lima tuntutan tersebut, untuk didengar oleh massa aksi.
Aksi di bawah kordinator lapangan Fahrul Firdausi dari Unsoed ini, diawali dengan konvoi dari kampus. Kemudian bertemu di titik kumpul Tugu Pancasila, Jl Gatot Subroto. Mereka long march menuju Alun-alun Purwokerto (depan gerbang kabupaten dan gedung DPRD). Mereka membubarkan diri sekitar pukul 16.00. (G22-20)