PURWOKERTO– Lima mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi dari berbagai perguruan tinggi memilih melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di daerah asal Kabupaten Banyumas.
Hal itu dilakukan karena kebijakan dari kampus saat ini masih menerapkan studi daring (online) dan belajar dari rumah atau daerah asal masing-masing. Mereka memilih lomasi PPL di Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Banyumas, karena dinilai sesuai dengan bidang ilmunya.
Mahasiswa tersebut berasal, satu orang dari Universitas Diponegoro Semarang, dua orang dari Universitas Muhamadyah Yogyakarta, saru orang dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan satu orang dari Universitas Gunadarma Jarkarta.
Kepala Sub Bagian Dokumentasi Pimpinan Parsito mengatakan, pekerjaan atau tugas yang ada dibagian Prokompim sangat sesuai dengan ilmu yang didapat di perkuliahan mengingat mereka semua berasal dari mahasiswa komunikasi.
“Mereka bisa langsung mempraktikan ilmu yang didapatkan di perkulian seperti membuat press release, pengaturan acara, edit video, dan mengelola media sosial,” katanya, Rabu (26/8).
Pihaknya merasa ikut terbantu atas kegiatan mahasiswa PPL. Mereka bisa membantu tugas khususnya di Subag Dokumentasi Pimpinan. Parsito mengatakan, di lembaga itumereka bisa belajar dan praktek langsung dilapangan, cara mendokumentasikan kegiatan, mewawancarai narasumber, membuat release berita, membantu mengatur acara dan menganalisa suatu kegiatan.
Praktik ini menjadi penting agar nantinya mahasiswa sudah terlatih menghadapi sekaligus mengatasi masalah yang mungkin muncul dalam dunia kerja. “Kita ikutkan mereka untuk dapat mengikuti kegiatan yg dilakukan oleh bupati, wakil bupati, dan para pimpinan yang lain. Mereka juga dapat melakukan wawancara langsung dengan para pimpinan dan narasumber lain,” lanjut dia.
Dakui selama magang ini juga menemui sejumlah kendala yang dihadapi baik oleh mahasiswa itu sendiri maupun oleh pemmimbingnya.
“Kendala tentu ada, yang menjadi kendala disini adalah antara teori dan praktik tentu ada perbedaan yang utama itu grogi atau nervous karena baru pertama terjun lapangan, namun adik-adik bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan tugas-tugas yang diberikan,“ katanya. (G22-)