PURWOKERTO – Lima mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mampu menciptakan outer yang dapat mencegah terjadinya pelecehan seksual.
Outer anti pelecehan seksual tersebut bernama “Outer Sahabat Wanita”. Ini sebagai bentuk gerakan anti pelecehan seksual terhadap perempuan.
Adapun lima mahasiswa Unsoed ini tergabung dalam satu tim Pekan Kreativitas Ilmiah (PKM) bidang kewirausahaan yang berhasil mendapatkan pendanaan dari pemerintah.
Mereka terdiri dari Janiatun Fitriani sebagai Chief Executive Officer (CEO) Outer Sahabat Wanita, Pingkan Zahra Azizah, Lauren Vanesa, Annisa Nurul Hakim, Nur Oktafiani.
Anti Pelecehan Seksual
Menurut Janiatun Fitriani, latar belakang ide menciptakan outer anti pelecehan seksual ini yaitu melihat banyaknya kasus pelecehan seksual yang menimpa perempuan.
Baca Juga : 31 Mahasiswa Unsoed Terima Beasiswa
Terutama melihat kasus pelecehan seksual yang ramai di media sosial, sedangan masyarakat masih menyalahkan pihak perempuan.
Tujuan menciptakan outer ini sebagai bentuk kampanye untuk mengajak perempuan lain mendukung anti pelecehan seksual.
”Kita bikin produk ini sebagai gerakan kampanye anti pelecehan seksual. Kita ingin dukung gerakan tersebut dengan cara bikin produk ini,” ungkapnya.
Produk ini benar-benar hal yang baru. Dirinya memulai ini untuk mengajak perempuan lain untuk mendukung gerakan anti pelecehan seksual.
Kain Tenun Toraja
Pada list bagian depan Outer Sahabat Wanita memiliki motif kain tenun Sumba Toraja. Pemilihan kain tenun Sumba Toraja karena adanya keinginan untuk memperkenalkan ke anak muda akan eksistensi kain tenun Sumba Toraja.
Baca Juga : Mahasiswa Unsoed Gelar Webinar Media Pertelevisian di Tengah Pandemi
”Kita ingin sesuatu yang beda. Ini kain tenun punya filosofinya sendiri. (Sekaligus) ingin memperkenalkan anak-anak muda. Kita tampilkan di outer kita,” imbuhnya.
Pada bagian kantong lengan atas terdapat Pepper Spray yang berisi air lada sebanyak 15 ml. Ketika terjadi perlakuan yang mengarah pada kasus seksual, Pepper Spray ini dapat di semprotkan ke arah pelaku.
Janiatun mengakui masih perlu pengembangan pada Pepper Spray tersebut. Sehingga penggunaannya akan lebih efektif.
”Pepper Spray kantong lengan kiri. Letaknya di situ bagian batasnya itu kelihatan. Itu di arahkan ke pelaku. Kalau misalkan ribet bisa di pindah pada kantong depan atau langsung mengarah ke pelaku,” ujarnya.
Kendati begitu, menurutnya, masih perlu ada pengembangan lagi, sehingga harapannya efektif. ”Walaupun Kita menciptakan produk ini, kita tidak berharap yang menggunakan baju itu di lecehkan,” tambahnya.
Dukungan Pemerintah
Kelima mahasiswa ini pun mendapatkan apresiasi dan dukungan penuh dari pemerintah, terutama dari Komnas Perempuan sebagai lembaga yang mendukung hak-hak perempuan Indonesia.
”Kami mendapat dukungan dari Komnas Perempuan. Waktu ingin izin mencantumkan barcode (pada bagian depan Pepper Spray), Komnas Perempuan mendukung penuh produk ini sebagai gerakan anti pelecehan seksual,” kata dia.
Baca Juga : Mahasiswa Unsoed Sampaikan Aspirasi Dampak Covid-19
Barcode pada bagian depan Pepper Spray juga langsung menghubungkan pada jasa pengaduan dan pelayanan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa).(mg01-7)