PURWOKERTO – Sprinter Banyumas, Saptoyogo Purnomo, berhasil menyapu bersih nomor sprint di ajang Tunis World Para Athletics Grand Prix Series di Tunisia.
Setelah menjadi yang tercepat di nomor 100 meter, Jumat lalu, dia kembali merebut medali emas di nomor 200 m, hari berikutnya. Dia menorehkan prestasi itu untuk klasifikasi T37.
Kabar tersebut disampaikan pelatih atletik Banyumas yang membina Saptoyogo sejak awal, Winda Preasepti, Minggu (20/3/2021).
Coach itu selalu berkomunikasi dengan atlet paralimpik tersebut. Kejuaraan itu berlangsung pada 14-21 Maret 2021, di Rades Athletics Stadium. “Tentu ini sangat membanggakan,” katanya.
(Baca Juga: Sprinter Banyumas Juara Dunia di Tunis World Paralympic)
Winda menjelaskan, di nomor 200 m, sprinter Banyumas, Saptoyogo mencatat waktu 23,57 detik. Dia mengungguli Ali Alnakhli dari Arab Saudi dengan catatan waktu 24.33 detik, Sofiane Hamdi (Aljazair) dengan waktu 24.67 detik, Samson Opiyo (Kenya) dengan catatan waktu 25.99 detik, Clader Alejandro Aguas Morales (Ekuador) dengan catatan waktu 26.64 detik Yerassyl Soltangaliuly (Kazakhstan) dengan waktu 26.91 detik dan Wilfred Ocen (Uganda) dengan waktu 30.94 detik.
Sebelumnya, di nomor 100 m, atlet ini menempuh catatan waktu 11.4 detik mengungguli Ali Alnakhli dari Arab Saudi dengan waktu 12.15 detik, Samson Opiyo dari Kenya dengan catatan waktu 12.66 detik, Yerassyl Soltangaliuly dari Kazakhstan dengan waktu 13.48, Clader Alejandro Aguas Morales dari Ekuador dengan waktu 13.71 detik dan Wilfred Ocen dari Uganda dengan waktu (14.60 detik).
(Baca Juga: Warga Doakan Perjuangan Atina di SEA Games)
“Dia mengalahkan lawan-lawannya dari berbagai negara. Catatan waktu ini juga menjadi Asian Record baru di 100 meter,” katanya.
Pada ajang Tunis World Para Athletics Grand Prix Series Indonesia menduduki peringkat 8 dengan perolehan total 12 medali. Rinciannya, 6 medali emas, 2 perak dan 2 perunggu. Adapun tuan rumah Tunisia menjadi Juara Umum dengan perolehan total 28 medali. Rinciannya, 9 medali emas, 12 perak dan 7 perunggu. (bd-2)