PURWOKERTO – Optimalisasi guru yang ada, dinilai menjadi salah satu solusi yang bisa dilakukan saat ini dalam mengatasi persoalan kekurangan guru yang terjadi pada jenjang SMA/SMK negeri.
“Untuk mengatasi kekurangan guru yang terjadi sekarang, kami melakukan optimalisasi guru yang ada dan melakukan distribusi guru ke sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan guru,” kata Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Maryanto.
Dia menjelaskan, sebagian besar SMA/SMK negeri di Kabupaten Banyumas mengalami kekurangan tenaga pengajar. Menyusul banyaknya guru yang sudah memasuki masa pensiun.
“Kalau guru di sekolah negeri pasti kurang banyak, apalagi setiap tahun ada guru yang pensiun, sementara pengangkatan guru PNS sangat terbatas,” ungkapnya.
(Baca Juga: Pembelajaran Jarak Jauh Tuntut Guru Berinovasi)
Dalam rekrutmen CPNS beberapa tahun lalu, kuota yang diperuntukkan bagi Kabupaten Banyumas juga sangat sedikit.
“Untuk formasi CPNS guru tahun 2019 lalu, kami hanya mendapatkan kuota guru PNS sebanyak 62 orang. Itu pun diperuntukkan bagi dua kabupaten, yakni Banyumas dan Cilacap,” tambah dia.
Lantaran kuota CPNS formasi guru yang diberikan pemerintah pusat sedikit, maka saat ini kekurangan guru masih dialami sekolah. Oleh karena itu, untuk mengatasinya salah satunya dengan guru tidak tetap (GTT] pemerintah provinsi.
Sementara terkait penerimaan guru dari PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), dia mengatakan, itu merupakan kebijakan pemerintah pusat.
“Itu kebijakan pusat dan kami belum tahu Banyumas dan Cilacap mendapat kuota berapa,” pungkasnya. (bs-)