PURWOKERTO – Ratusan orang dari kader dan simpatisan PDI-Perjuangan Kabupaten Banyumas berkumpul di Alun-alun Purwokerto, Jumat (26/6).
Mereka datang untuk ikut mengawal dan mengamankan jalannya aksi dari Koalisi Masyarakat Anti Komunis (Kompak) Kabupaten Banyumas, yang menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila dan bangkitnya paham komunisme dan PKI.
Kedatangan masa PDI-P ini bukan untuk menggelar aksi serupa, namun hanya berkumpul untuk berjaga-jaga mengantisipasi terjadinya pembakaran bendera partai, seperti yang terjadi pada aksi sebelumnya di Jakarta.
Ketua DPC PDI-P Banyumas, dr Budhi Setiawan mengatakan, kedatangan massa PDI-P ini untuk memantau dan mengamankan aksi tersebut.
“Kami antisipasi saja, khawatir terjadi pembakaran bendera PDI-P seperti yang terjadi di Jakarta. Jujur kami marah dengan aksi tersebut. Kalau saja di sini terjadi, ya bisa ramai,” katanya.
Dia menilai, orasi yang disampaikan Kompak cukup baik dan tidak menyinggung simbol-simbol partainya.
“Mereka mengakui Pancasila dan mau mengamalkan. Kalau kami PDI-P, sudah tidak diragukan lagi,” tandas ketua DPRD Banyumas ini.
Menurutnya, kader-kader di daerah memang diminta untuk mengawal agar tidak terjadi lagi pembakaran bendera partai.
Terakit pembakaran bendera partai, dia menegaskan, PDI-P banyumas mendesak kepolisian agar mengusut tuntas pelaku dan memproses secara hukum.
Disinggung soal situasi yang berkembang saat ini, katanya, kader PDI-P Banyumas tetap satu komando dan tidak ada kader yang bergerak sendiri. (G22-1)