BANYUMAS – Bersama dengan sejumlah temannya, Yusuf Safrianto (16), tampak sibuk menyirami tanaman seledri yang ditanam di polybag, Kamis (5/9). Sesekali mereka menata posisi tanaman sayuran itu agar pertumbuhannya bisa optimal.
Aktivitas yang dijalani Yusuf beserta teman-temannya yang tergabung dalam anggota pramuka SKB Purwokerto tersebut merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran wirausaha.
Ya, di samping mendapatkan materi pelajaran, para peserta didik tersebut juga memeroleh bekal keterampilan (lifeskill). Salah satunya mereka mencoba untuk berlatih wirausaha dengan membudidayakan tanaman seledri.
“Tanaman seledri yang kami tanam sekarang sudah berumur sekitar sepekan. Kami membuat jadwal secara bergantian untuk menyiram dan merawat tanaman seledri setiap pagi dan sore,” ungkapnya.
Dalam melakukan usaha budidaya tanaman seledri tersebut, mereka tidak belajar sendiri. Namun mendapatkan pelatihan dan pendampingan langsung dari orang yang paham tentang bagaimana membudidayakan tanaman seledri.
“Kami diajari bagaimana proses awalnya, mulai dari menyiapkan media tanaman, melakukan penyemaian benih, proses penanaman, pemupukan, perawatan hingga masa pemanenan,” terangnya.
Sebelum membudidayakan tanaman seledri, mereka juga pernah melakukan budidaya tanaman cabai, terong, kangkung, caesim dan lain-lain.
“Sudah banyak jenis sayuran yang kami budidayakan, mulai dari melakukan proses tanam sampai siap dipanen,” ujar dia.
Pembina Pramuka SKB Purwokerto, Fajar Setyarina mengatakan, kegiatan pelatihan budidaya tanaman seledri ini merupakan bagian dari upaya SKB dalam membekali peserta didik dengan keterampilan kewirausahaan. Diharapkan, ke depan mereka bisa mandiri dengan berbekal keterampilan tersebut.
Selain dilatih tentang bagaimana membudidayakan, lanjut dia, para peserta didik juga diajari tentang teknik memasarkan.
“Jadi tidak hanya diajari tentang proses menanam dan merawat saja, tetapi mereka juga diajari bagaimana hasil panen dari sayuran ini dipasarkan,” terang dia.
Dalam memasarkan hasil panenan, para peserta didik tidak hanya mengandalkan pembeli di lingkungan SKB. Namun juga sudah merambah ke masyarakat luas.
“Jadi di samping melayani permintaan dari warga di dalam SKB, mereka juga melayani permintaan dari masyarakat. Bahkan secara berkala mereka juga melakukan pemasaran saat momen-momen tertentu, seperti saat berlangsung pasar Minggu pagi di GOR Satria Purwokerto,” jelas dia.
Kegiatan pelatihan keterampilan kewirausahaan bagi anak didik ini sudah berlangsung sejak empat tahun lalu.
“Sudah berjalan empat tahun. Tidak hanya membekali mereka dengan kemampuan wirausaha di bidang pertanian, tetapi juga keterampilan-keterampilan yang lain, mulai dari di bidang kuliner, keterampilan tangan dan lain-lain,” tandasnya.(Budi Setyawan-37)