CILACAP-Dampak kemarau panjang di Cilacap hingga pertengahan Oktober ini masih dirasakan sebagian besar wilayah Cilacap. Akibatnya kebutuhan air untuk bantuan air bersih ke wilayah krisis air semakin bertambah.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (UPT BPBD) Majenang, Edi Sapto Priyono, mengatakan sejumlah personelnya masih turun ke wilayah guna penyaluran bantuan air.
“Hari ini (kemarin) juga lagi ada jadwal penyaluran bantuan air, yang di antaranya ke Desa Padangjaya (Kecamatan Majenang), ke Panulisan (Dayeuhluhur), Pangawaren (Karangpucung) juga,” kata dia.
Untuk penyaluran bantuan air di Desa Pangawaren dilaksanakan Jumat petang, kisaran pukul 17.30 Wib. Penyaluran air bantuan menyasar Dusun Kawungcarang dan sekitarnya dengan jumlah total 10.000 liter.
Sementara itu, lebih banyaknya desa terdampak kekeringan tahun ini, menjadikan kebutuhan air bantuan ‘membengkak’. Ini terjadi, karena permintaan bantuan dari wilayah terdampak juga bertambah.
“Terhitung, sudah 666 tangki air yang disalurkan untuk warga di wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap. Jumlah ini belum termasuk penyaluran hari ini (kemarin),” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Heru Kurniawan, saat dikonfirmasi kemarin.
Jumlah itu dipastikan lebih banyak, ketika dibandingkan dengan penyaluran bantuan air saat kemarau tahun lalu. Dia menyampaikan, total bantuan air pada tahun lalu 512 tangki.
“Dilihat dari jumlah bantuan air yang disalurkan, tahun ini juga lebih banyak dibandingkan tahun lalu,” kata dia.
Padahal hingga saat ini, sejumlah wilayah terdampak masih mengajukan permintaan bantuan air. Meskipun sesuai prakiraan BMKG, perkembangan musim kemarau saat ini sudah masuk peralihan menuju ke musim hujan. Pengalaman BPBD tahun lalu, kebutuhan bantuah air warga ada yang sampai memasuki awal musim hujan.
Namun demikian, badan tersebut menjamin akan terus memenuhi permintaan bantuan air karena stok masih tersedia. Hanya yang perlu diperhatikan warga terkait jadwal penyaluran. Karena wilayah terdampak yang mengajukan bantuan air cukup banyak.
“Untuk stok air bantuan masih aman. Di APBD Perubahan kami juga mendapatkan tambahan anggaran. Dari dunia usaha maupun pihak terkait, juga peduli, aktif ikut membantu. Jadi untuk penyediaan stok air bantuan kami rasa tidak ada masalah,” katanya. (tg-)