CILACAP – Usai memastikan tuntasnya pengerjaan, menara dan Masjid Besar Mujahidin Majenang, Kabupaten Cilacap yang berdiri megah di komplek alun-alun setempat, Sabtu (11/1) diresmikan.
Menara megah nan menjulang tinggi di kawasan kota Majenang itu diresmikan oleh Dirjen PHU Kemenag yang juga Ketua Tanfidziyah PWNU DIY, Prof Dr KH Nizar Ali MAg. Peresmian ditandai dengan pemotongan pita, penandatanganan prasasti, sekaligus pengajian.
Bersamaan dengan itu, dilakukan pelantikan Pengurus Yayasan Al Mujahidin. Para pengurus dilantik oleh Duta Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Mesir periode 2011-2016, yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan, Komjen Pol (Purn) Dr KH Nurfaizi Soewandi MM.
Pembina Yayasan Al Mujahidin, Achmad Mustaqim mengatakan, sejarah berdirinya masjid dimulai sekitar tahun 1960an. Semula diberi nama Masjid Kauman. “Kala itu, salah satu tokoh pelaku sejarahnya adalah ayahanda Pak Komjen Purnawirawan (Nurfaizi),” kata Achmad Mustaqim kepada SuaraBanyumas.
Kemudian menurut anggota DPR RI tersebut, di periode 1997-1998 didirikan Yayasan Al Mujahidin. Sejak itu dilakukan upaya renovasi masjid dan dibangun dua lantai.
Selanjutnya, menyediakan fasilitas berupa perpustakaan berbasis keislaman dan edukatif. “Kemudian yang ketiga, menggagas pendirian universitas berbasis keislaman untuk meningkatkan sumber daya manusia, khususnya umat islam dan lebih khusus masyarakat Majenang dan sekitarnya,” kata dia.
Tiga cita-cita dasar itu perlahan sudah mulai direalisasikan. Pada awal-awal berdirinya yayasan, diresmikan pembangunan masjid tersebut. “Saat itu diresmikan masjid induk. Karena tahap satu itu adalah masjid inti,” kata dia.
Dirikan Perguruan Tinggi
Kemudian untuk tahap kedua, lanjut dia tertuju pada menara dan masjid pascapembenahan. “Sehingga untuk peresmian kali ini, spesifikasinya adalah peresmian menara tauhid Masjid Mujahidin, berbarengan dengan perpustakaan dan TPQ,” kata dia.
Kemudian pada periode berikutnya, masuk upaya realisasi pendirian perguruan tinggi.
Senada disampaikan Imam Masjid Mujahidin sekaligus Ketua Umum Yayasan Al Mujahidin, KH M Amin Jafar. Peresmian menara dan masjid melalui proses yang tidak sebentar. Terlaksananya peresmian tidak terlepas dari peran dan sumbangsih banyak pihak, baik materi, tenaga hingga pikiran.
Ketua Panitia Penyelenggara, Sugeng Riyadi mengatakan, Masjid Kauman yang kemudian berganti nama menjadi Masjid Mujahidin merupakan ikon perjuangan pada zamannya. “Kemudian dibangun menara masjid yang bisa bermakna sebagai simbol keimanan, keesaan Tuhan, simbol persatuan umat,” kata dia.
Semangat tersebut mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak, termasuk Pemkab Cilacap. Wakil Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rachman dalam sambutannya mengharapkan, supaya semangat dalam pembangunan keislaman hingga sumber daya manusia tetap dijaga dan terus dikembangkan ke depannya. (tg-60)