PURWOKERTO – Komunitas kreatif Purwokerto, Heartcorner Collective menggarap pameran eksebisi bertajuk #MenolakLuka2, di Ramiro Cafe Purwokerto, 14 Februari mendatang. Ajang yang digelar bertepatan dengan perayaan Hari Kasih Sayang ini menghadirkan konsep berbeda dari tahun sebelumnya.
Pengagas acara, Wiman Rizkidarajat mengemukakan, pada gelaran kedua ini, “Menolak Luka” menyuguhkan sederet even. Mulai dari konsultasi dengan Dokter Cinta, dialog ‘patah hati jadi royalti’ bersama dua komika Wira Nagara dan Ubay serta hiburan karaoke penyembuh luka. Sebagai puncak, akan digelar lelang barang-barang milik mantan yang disumbangkan oleh peserta.
“Karena sejatinya Tuhan menghadirkan luka, pasti lengkap dengan obat maupun solusinya. Entah secara cepat atau lambat, entah dengan medis, alternatif, maupun dengan mendatangi “orang pintar”. Maka kami hadirkan pula Dokter Cinta,” kata Wiman, memalui keterangan pers, Kamis (6/2).
Menurutnya, Dokter Cinta ini akan membuka praktek pada Bilik Pengakuan Luka yang terbuka bagi semua orang. Terutama bagi yang ingin membagi lukanya dengan bercerita secara langsung kepada Dokter Cinta.
Dokter cinta diharapkan menjadi obat alternatif bagi orang-orang yang mengalami patah hati. Seperti diketahui, penyakit tersebut sulit ditemukan obatnya, apalagi untuk kondisi iklim dan cuaca di Indonesia yang hanya memiliki dua musim.
“Sedikit ilustrasi, ”Bilik Pengakuan Luka” ini berbentuk seperti ruang dengan tempat duduk serta seorang dokter cinta yang siap mendengarkan cerita luka. Pengakuan luka ini bersifat sangat publik, karena seluruh peserta yang hadir akan dapat mendengarkan cerita kalian melalui pengeras suara. Namun, demi keamanan dan keselamatan para pengaku luka, kami akan menyamarkan suara dan identitasnya,” jelasnya.
Patah Hati
Pegiat Heartcorner Collective, Kemal Fuad Ramadhan menambahkan, acara tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk mengobati dan merayakan patah hati secara berjamaah. Bagi peserta yang berminat untuk membagi ceritanya dapat mengisi formulir pengakuan luka.
“Dalam formulir tersebut terbagi menjadi 3 section. Pertama, berisi keterangan tentang acara dan ketentuan peserta. Kedua, berisikan identitas diri pengaku luka. Namun identitas tersebut tidak akan dibagikan ke publik dan akan disimpan seperti kami merawat luka yang tak kunjung mengering. Ketiga, berisi kesediaan untuk membagi cerita luka, secara langsung dengan hadir dalam acara maupun tidak langsung dengan mengirim tulisan yang akan dibacakan secara umum,” urainya.
Kemal mengatakan, even eksebisi ini berupaya mengulang sukses tahun lalu. Kala itu, para pegiat kreatif Purwokerto mengadakan pameran barang mantan.
“Jika kebahagiaan selalu dirayakan, maka secara berjamaah kami mengajak kalian semua untuk merayakan kesedihan. Namun, dengan melakukan pameran tak lantas membuat kami telah berhasil mengobati luka. Terlebih untuk kaum tuna asmara,” kelakarnya. (K35-60)