BAWANG – Festival Winong Lodra Jaya yang digelar warga Desa Winong, Kecamatan Bawang berlangsung meriah. Berbagai bentuk kesenian dan kreativitas yang disajikan warga mampu menarik minat wisatawan.
Koordinator Umum Festival Winong Lodra Jaya, Suprihanto Triadi mengatakan, gelaran tersebut bertujuan untuk membangun semangat berbudaya, meningkatkan kecintaan warga Winong terhadap tanah leluhurnya dan mengenang jasa Lodra Jaya, tokoh pendiri desa.
“Festival ini juga untuk mempererat jalinan kerukunan antarwarga serta memperkuat citra Winong sebagai desa wisata,” katanya.
Rangkaian kegiatan diawali dengan kegiatan bersih desa dan ziarah ke makam Lodra Jaya. Warga dari setiap RT membuat kreasi dari bahan-bahan alam, seperti patung dari jerami, sabut kelapa dan batang pohong pisang. Kemudian di hari puncak kegiatan, warga melakukan kirab sambil membawa tumpeng dilanjutkan pagelaran seni budaya.
Pada festival yang kedua kalinya, agenda ruwat bumi diganti dengan ruwat sukerta atau ritual pembersihan diri dari sukerta atau kesialan. Tradisi jawa kuno tersebut meyakini ada sukerta yang dibawa sejak lahir seperti pada anak kedhana kedhini, ontang-anting, pandawa, sendang kapit pancuran atau pancuran kapit sendang.
“Kita mengadakan ruwat sukerta atau membuang buang sial. Ada 15 anak yang ikut dalam ruwatan ini. Mereka mengikuti beberapa prosesi lalu dimandikan dan dicukur sedikit rambutnya,” terangnya.
Festival juga dimeriahkan dengan pentas musik Kidung Dewi Sri dan Cahaya Festival, penerbangan seribu balon yang didalamnya sudah dipasang lampu LED.
Wakil Bupati Banjarnegara Syamsudin hadir pada puncak acara, memberikan apresiasi kepada warga Winong atas terselenggaranya Festival Winong Lodra Jaya. Kehgiatan tersebut sarat dengan kearifan lokal warisan leluhur. “Ini kreativitas dan seni budaya yang sungguh luar biasa dari warga Winong,” ungkapnya. (K36-60)
Beri Penilaian Artikel