PURWOKERTO – Saat ini minat para guru dalam menghasilkan karya-karya ilmiah, dinilai masih rendah. Padahal sebenarnya mereka memiliki potensi menciptakan sebuah karya tulis ilmiah.
Sekretaris Bidang Pengembangan Karir dan Profesi PGRI Kabupaten Banyumas, Fredy Franmoko, rendahnya minat para guru untuk membuat karya tulis ilmiah ini dapat terlihat dari tidak banyaknya karya tulis yang berhasil dikumpulkan.
”Target awal dalam waktu empat bulan setidaknya akan terkumpul minimal 300 karya tulis ilmiah. Namun melihat kenyataan yang ada, kami hanya menargetkan 100 buah judul karya tulis ilmiah yang akan terkumpul,” ungkapnya, kemarin.
Menurut dia, sebenarnya para guru memiliki kemampuan, hanya saja mereka kurang bergerak untuk merealisasikannya. Apalagi sebenarnya banyak yang bisa digunakan sebagai bahan dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah.
Tidak hanya sebatas penguasaan pengetahuan di bidang pendidikan saja yang dapat dijadikan sebagai bahan tulisan, namun aktivitas para guru selama menjalankan tugasnya sebagai pendidik dapat pula dimanfaatkan sebagai bahan tulisan.
Ide Kreatif
Dalam mengajar, tidak tertutup kemungkinan muncul ide-ide yang kreatif dan segar dari para guru untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Ide kreatif ini bisa berupa strategi dari para guru dalam mendukung tugasnya sebagai seorang pendidik. Masing-masing guru tentunya juga memilki strategi sendiri dalam menjalankan tugasnya.
”Ide-ide kreatif berupa strategi dalam kegiatan pembelajaran ini, sebenarnya bisa ditulis sebagai bahan tulisan karya tulis ilmiah. Jadi pada dasarnya membuat karya tulis ilmiah itu mudah dan tidak perlu harus mencari materi yang terlalu berat,” tambah dia.
Selain didorong menghasilkan karya tulis ilmiah, para guru juga dituntut mampu mengikuti perkembangan zaman. Mereka harus mengikuti sekaligus menguasai perkembangan teknologi informasi untuk mendukung tugasnya sebagai pendidik.
Dalam sebuah acara Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyumas, Takdir Widagdo mengatakan, perkembangan teknologi informasi cukup pesat yang diiringi dengan adanya perubahan generasi, semestinya diikuti pula oleh para tenaga pendidik.
Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, lanjut dia, mau tidak mau harus disikapi oleh para guru, yakni dengan terus mengikuti perkembangan. ”Sekarang para guru dituntut untuk menyesuaikan kondisi tersebut,” terangnya.
Adapun salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan kapasitas guru dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi, yakni dengan membekali mereka kemampuan dalam penguasaan teknologi.(H48-37)