PURWOKERTO – Moderasi betagama di kalangan penyuluh agama katolik non-PNS se-eks Karesidenan Banyumas di perkuat melalui acara pembinaan.
Acara yang berlangsung di Hotel Wisata Niaga ini di buka Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas H Aziz Muslim, 29-30 September 2022.
Di lansir dari unggahan akun facebook Kemenag Banyumas hadir dalam acara tersebut F. Kariyanto SAg, MSi Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Prov.Jateng, Penyelenggara Katolik Anna Tatik Haryati, SAg.
Baca Juga : Bawa Senjata Tajam Orang Tak Dikenal Berusaha Masuk Kantor Pemkab
Adapun nara sumbernya Prof Dr Moh Roqib MAg selaku Ketua FKUB Kabupaten Banyumas, Romo Florianus Bram Mahendra Siagian Pr , Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Purwokerto Romo RD Sulpicius Pardjono , Pr Pastor Paroki Katedral Purwokerto .
Pembinaan penyuluh agama katolik di adakan dengan tujuan terwujudnya penyuluh agama katolik yang moderat dan inklusif yang cinta tanah air, toleransi dan akomodatif dengan budaya lokal.
Tugas dan Fungsi
Penyelenggara Katolik Anna Tatik Haryati menjelaskan, selain tujuan tersebut , penyuluh agama katolik juga di harapkan memahami dalam melaksanakan tugas dan fungsi penyuluh, dapat bekerja sama dan berkoordinasi yang baik antara Bimas Katolik dengan dan gereja.
“ Hal ini sesuai dengan SK Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama No. 94 tahun 2021 tentang petunjuk teknis pengelolaan penyuluh agama katolik non-PNS di lingkungan Ditjen Bimas Katolik. Menjadi penyuluh katolik yang moderat untuk masyarakat katolik yang inklusif dan rukun di butuhkan iman dan pelayanan yang semakin berkualitas”. Jelasnya.
Baca Juga : 978 Pendafrar Berebut Jatah 81 Anggota Panwaslu Kecamatan
Di tempat yang sama Ketua Panitia Penyelenggara Benedicta Maisye Harliyutanti mengatakan, pembinaan bagi penyuluh agama katolik selain menggunakan sistem pemaparan materi dari nara sumber, juga di lakukan dengan sharing atau tukar menukar pengalaman, refleksi bersama dalam bentuk diskusi dan kerja kelompok, dinamika kelompok , pleno, serta evaluasi.
Program Unggulan
Dalam sambutannya , Kepala Kantor Kemenag Banyumas H. Aziz Muslim menyampaikan, Gus Men mempunyai tiga program unggulan penting .
Salah satunya penguatan moderasi bergama. Dan rule model atau figur – figurnya adalah para penyuluh, baik penyuluh PNS maupun penyuluh non-PNS.
“ Penyuluh mempunyai peran yang sangat penting di era global yang luar biasa ini. Karena tantangan kita di era global sebagai aparatur Kementerian Agama sangat luar biasa. Yakni saat ini adanya pertarungan ideologi global, bagaimana class atau perang antara Rusia dengan Ukraina berdampak luar biasa terhadap ekonomi dunia dan mengancam resesi dunia. Tantangan berikutnya adalah kejahatan trans nasional atau kejahatan antar negara,muncul kejahatan terorisme,” jelasnya.
Menurutnya, seorang penyuluh harus mempunyai paradigma LIMA NG. Yaitu Ngayemi, bagaimana penyuluh kepada umatnya membuat suasana yang ayem, sehingga merasa damai kondusif, indah.
Kedua ngayomi atau melindungi, sehingga kehadiran para penyuluh memberikan perlindungan memberikan bimbingan agara melaksanakan agamanya dengan tenang.
Baca Juga : Tingkatkan Pengetahuan PTP Aku Hatinya PKK Disosialisasikan
Lebih lanjut ia menjelaskan agar penyuluh menerapkan yang ketiga adalah ngayahi. Sebagai panutan harus bisa ngayahi atau melaksanakan apa yang di ajarkan,. Jangan sampe Jarkoni ngajar ora nglakoni atau NATO ( No Action Talk Only ) , “ ngomong tok.
Kemudian yang keempat Ngajeni, penyuluh harus bisa ngajeni. Yakni menghormati dan memberikan apresiasi kepada umat dan NG yang terakhir Ngomongi atau memberikan pututur yang lembut, yang halus dengan metode persuasif, sehingga lebih berkesan bagi audien atau ummat.(*-7)
Sumber: Kemenag Banyumas