PURWOKERTO-Muktamar IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) ke -22 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kamis-Minggu (25-28/3) sebagai sarana untuk menyiapkan kader-kader handal calon pemimpin bangsa. Ada sekitar sepuluh ribu peserta dari pelajar seluruh Indonesia.
Rektor UMP, Dr Jebul Suroso mengatakan, UMP mengambil peran sebagai rumah kader untuk menyiapkan calon pemimpin bangsa ke depan. Sehingga kegiatan muktamar tersebut harus berjalan sukses.
“Ini merupakan sejarah baru, muktamar di tengah pandemi yang hadir di UMP hanya sekitar 100 orang, namun yang mengikuti proses muktamar secara daring sampai puluhan ribu,” katanya, kemarin.
Dalam perhelatan akbar ini, katanya, banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah yang hadir. Seperti Busro Mukodas serta ketua umum Muhammadiyah yang juga lahir dari IPM. Ia mengharapkan muktamar ke XXII ini juga mampu melahirkan calon-calon pemimpin bangsa.
Menurutnya, IPM selama ini sudah banyak melakukan pengkaderan terhadap kalangan pelajar. Sehingga saat menjadi mahasiswa dan sebagian besar masuk ke UMP, maka akan menjadi mahasiswa yang berprestasi dan tentu saja meningkatkan great universitas.
“Pada momen ini, kami juga memberikan beasiswa total senilai Rp 2,2 miliar untuk calon mahasiswa,” terangnya.
Rektor UMP berharap, muktamar IPM kali ini menjadi muktamar yang terbaik, yaitu berpegang teguh pada peraturan kebijakan yang sudah disepakati bersama, berpegang teguh pada amanat pimpinan Muhammadiyah dan para senior yang sudah pasti bertujuan baik.
Kemudian juga menjunjung tinggi akhlakul karimah, dimana pelajar Muhammdiyah menjadi contoh bisa menggelar acara besar dengan baik dan bermartabat. Muktamar ini juga merupakan inovasi dari proses panjang yang mengakomodir dan mengadaptasi kondisi pandemi, dimana muktamar memanfaatkan IT.
(Baca juga : https://suarabanyumas.com/mahasiswa-ump-deklarasikan-anti-bully/)
Muktamar Daring
Ketua Umum IPM Hafiz Safaturachman mengatakan, karena masih pandemi Covid-19, maka muktamar digelar secara daring. Biasanya berlangsung secara tatap muka. Peserta tersebar pada 80 lokasi di Indonesia. Agenda muktamar antara lain evaluasi program selama satu periode ini, kemudian membuat program jangka pandang serta melakukan pemilihan ketua IPM untuk periode selanjutnya.
“Tantangan IPM ke depan adalah bagaimana kita memperkuat ideologi kader dengan menciptakan komunitas yang kreatif, literasi kreatif dan membentengi kader dengan menciptakan ruang-ruang apresiasi untuk pengembangan bakat,” ujarnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dahlan Rais dalam sambutan secara virtual menyampaikan, tokoh-tokoh nasional juga banyak yang lahir dan dibesarkan dari IPM. Ia menyebut seperti Haedar Nashir, Siti Noordjannah Djohantini, M Busyro Muqoddas, Agung Danarto.
“Kiai Dahlan memiliki dua sikap yang sangat luar biasa dan dijaga terus. Pengabdian totalnya dipasrahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Dan melihat masa depan selalu optimis, dan ini yang selalu dimiliki kader-kader IPM,” pesannya menyemangati. (aw-3)