CILACAP – Setelah mengalami kemunduran untuk sekian waktu, perkembangan musim di Kabupaten Cilacap kini mulai bergeser menuju ke penghujan. Hal tersebut disampaikan Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Rendi Krisnawan, Rabu (18/12).
“Untuk perkembangan musim, ada indikasi mulai masuk awal musim hujan di sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap. Hal itu terlihat dari perkembangan rata-rata curah hujan pada dasarian pertama bulan Desember ini,” kata Rendi.
Wilayah Cilacap yang sudah mulai masuk musim hujan, antara lain di bagian tengah, utara hingga ke barat. Pada wilayah itu, rata-rata curah hujan sudah lebih dari 50 milimeter di dasarian pertama bulan ini.
“Berdasarkan update data rata-rata curah hujan pada dasarian satu bulan Desember ini, untuk wilayah Cilacap bagian tengah, utara hingga ke barat sudah ada indikasi mulai masuk musim hujan,” kata Rendi.
Namun, perkembangan berbeda terjadi di wilayah Cilacap bagian selatan. Menurut dia, rata-rata curah hujan dalam waktu yang sama di wilayah itu masih di bawah 50 milimeter per dasarian.
Terkait dengan kondisi musim di peralihan menuju ke awal penghujan, pihaknya mengingatkan sejumlah potensi bencana yang rentan terjadi. Terutama bencana longsor, angin kencang atau puting beliung. Bencana tersebut sudah beberapa kali terjadi di Cilacap bagian barat.
“Ketika pagi hari panas terik. Lalu ketika siang menjelang sore muncul awan tebal. Itu yang perlu diwaspadai hujan lebat dengan durasi singkat, disertai angin kencang dan petir. Fenomena itu penting diwaspadai, terutama di wilayah Cilacap bagian tengah, maupun utara sampai barat,” kata dia.
Picu Longsor
Hujan lebat juga rentan memicu terjadinya longsor, sebagaimana yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini. “Hujan lebat rentan memicu pergerakan tanah atau longsor, karena kondisi tanah yang kering setelah sekian lama kemarau,” kata dia.
Bencana banjir juga disebut menjadi potensi lain, terutama ketika curah hujan tinggi dan dengan intensitas lama.
Sebelumnya, BPBD Cilacap sudah mengimbau kepada warga untuk mengantisipasi terkait potensi bencana alam di peralihan musim hingga masuk musim hujan, seperti longsor, banjir hingga angin kencang atau puting beliung.
Dalam kesempatan wawancara dengan SuaraBanyumas, Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto menyampaikan, pihaknya sudah memetakan daerah rawan bencana alam di musim hujan. Untuk potensi bencana gerakan tanah atau tanah longsor, menurutnya rawan terjadi di sejumlah titik wilayah eks distrik Majenang. Sedangkan potensi banjir rentan terjadi di sejumlah titik wilayah eks distrik Sidareja.
Sesuai kapasitas, pihaknya memastikan siaga penuh terhadap potensi bencana tersebut. Para personel dikerahkan untuk aktif memantau dan berkoordinasi dengan jajaran pemerintahan hingga sukarelawan di wilayah. Hal itu untuk mempercepat penanganan bila terjadi bencana. (tg-52)
Diskusi tentang artikel