Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Cilacap

Musim Hujan mulai Memuncak di Cilacap

Selasa, 4 Februari 2020
Topik Cilacap
A A
WASPADA BENCANA: Imbauan kewaspadaan bencana alam terpampang di papan tepi jalur selatan Jawa masuk Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, kemarin.(SB/Akbar teha)

WASPADA BENCANA: Imbauan kewaspadaan bencana alam terpampang di papan tepi jalur selatan Jawa masuk Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, kemarin.(SB/Akbar teha)

CILACAP – Kejadian bencana alam berupa angin kencang, tanah longsor dan luapan air sungai di wilayah Kabupaten Cilacap, Sabtu (1/2) tidak terlepas dari perkembangan musim hujan yang mulai memuncak.

Hal tersebut disampaikan oleh Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Rendi Krisnawan, saat dimintai konfirmasi SuaraBanyumas, Minggu (2/2).

“Sesuai dengan prakiraan awal, puncak musim hujan di Kabupaten Cilacap secara umum berlangsung dalam bulan Februari-Maret,” kata Rendi.

BacaJuga

BAZNAS Cilacap Buka Program Kurban 2025, Harga Terjangkau Mulai Rp 2,5 Juta

Sinergi Pemda Cilacap dan LAZ GSC, 1000 Sahabat Yatim Diajak Belanja Hingga Doa Bersama

Dari pengamatan pihaknya, sejak akhir Januari kemarin, curah hujan di Cilacap lebih tinggi dibanding sebelumnya. Kemudian pada Februari dasarian pertama ini juga kategori tinggi.

Selanjutnya, pada dasarian kedua sampai dasarian ketiga bulan Februari, intensitas hujan diperkirakan menurun. Lalu di bulan Maret nanti, kondisi curah hujannya meningkat kembali.

Menurut Rendi, hal itu disebabkan adanya daerah belokan angin di atas wilayah Jawa. Kemudian pengaruh lainnya, yakni adanya tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat daya Jawa Barat.

“Hal ini memicu banyak pertumbuhan awan-awan hujan, lalu awan cumulonimbus. Ini biasanya mengakibatkan terjadinya hujan lebat. Kalau ada awan cumulonimbus berpotensi terjadinya petir maupun angin kencang,” kata dia.

Hujan di puncak musim, lanjut dia umum lebih merata. “Jadi ke depan, masih berpotensi kondisi hujan lebat, termasuk petir dan potensi angin kencang,” kata dia.

Angin kencang, lanjut dia biasanya di awal-awal hujan. “Kalau hujan lebat sudah berangsur lama, biasanya angin akan mereda,” kata dia.

Berkaitan dengan perkembangan cuaca dan musim, pihaknya aktif meng-update informasi. Masyarakat dapat memantau di jejaring sosial milik badan tersebut.

Akun media sosial Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, dapat diakses melalui Instagram, Facebook hingga Twitter. Pihaknya juga menyediakan grup WhatsApp sebagai layanan informasi.

Tak hanya itu, masyarakat juga bisa menanyakan informasi cuaca via telepon atau datang langsung ke kantor BMKG. (tg-60)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Empat Pesilat Polibara Raih Juara di Kejurnas Widuri Open

Selanjutnya

Indonesia Power Kampanye Peduli Lingkungan lewat Lagu

Artikel Lainnya

PT Sumber Segara Primadaya Rilis Laporan CSR 2024: Fokus pada Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan

Baznas Cilacap Luncurkan Fakultas Rukun Ternak, Dorong Kemandirian Ekonomi Melalui Peternakan Domba

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In