CILACAP– Musim kemarau di Kabupaten Cilacap, mengacu prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak lama lagi akan berakhir.
Menurut Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Rendi Krisnawan, akhir musim kemarau diperkirakan mulai awal Oktober mendatang. “Jadi di awal Oktober nanti diperkirakan sudah berakhir musim kemarau di Cilacap. Saat ini musim kemarau masih berlangsung,” kata Rendi Krisnawan, saat dimintai konfirmasi mengenai perkembangan musim, Minggu (13/9).
Selanjutnya, masa transisi, atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, diperkirakan di akhir bulan September ini. Masa peralihan itu, umumnya ditandai dengan hujan lebat, namun durasinya cenderung singkat.
“Dari pengamatan kami, sejauh ini belum muncul awan cumulonimbus, yang biasanya muncul pada masa transisi ditandai dengan hujan disertai petir. Kemungkin nanti pada akhir September atau awal Oktober sudah mulai banyak muncul hujan, disertai petir atau angin,” kata dia.
Adapun awal musim hujan di Cilacap, pada sebagian wilayah diperkirakan berlangsung pada dasarian pertama bulan Oktober mendatang. Sedangkan di sebagian wilayah Cilacap lainnya, baru mulai musim hujan pada dasarian kedua.
“Awal musim hujan pada bulan Oktober dasarian satu, itu diperkirakan meliputi wilayah Cilacap bagian selatan, dan sebagian Cilacap bagian timur. Lalu untuk Oktober dasarian dua, meliputi wilayah Cilacap bagian tengah, utara, barat, dan sebagian wilayah Cilacap bagian timur yang berbatasan dengan Kabupaten Kebumen,” katanya.
Sementara itu, berkaitan dengan gelombang laut, menurut Rendi, saat ini juga masih kategori tinggi. Karena itu, BMKG rutin memberikan peringatan dini.
“Gelombang laut masih kategori tinggi karena angin timuran masih cukup kuat. Jadi masih memicu gelombang yang tinggi,” katanya.
Sebelumnya, pihaknya sudah memperkirakan, gelombang tinggi laut selatan Jawa, dimungkinkan berlangsung sepanjang musim kemarau, sampai masa transisi. (tg-)