CILACAP – Tenaga kesehatan (nakes) RSUD Cilacap tidak terpapar virus Korona (Covid-19) varian India.
Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman kepada Suara Banyumas mengungkapkan, hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) dari 12 sampel tenaga kesehatan RSUD Cilacap.
“Hasil sampel dari Balitbang, bukan varian India. Jadi varian India bisa dilokalisasi (hanya menular pada ABK Filipina). Masyarakat jangan khawatir, daerah lain juga jangan khawatir. Nakes (RSUD Cilacap) bukan tertular varian India,” ucapnya seusai menghadiri penyerahan ambulan penanganan Covid-19 dan referigator untuk penyimpanan vaksin di Pendapa Wijaya Kusuma Cakti, Senin (31/5/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan, pihaknya mengirimkan 12 sampel hasil PCR tenaga kesehatan untuk di tes WGS. Sampel yang dikirimkan, lanjutnya merupakan sampel yang memiliki cycle threshold value (CT value) rendah.
(Baca Juga: 32 Nakes Positif Covid, RSUD Cilacap Tutup Dua Hari)
“CT value memperlihatkan kemudahan ditemukan virus, semakin kecil CT value virus makin banyak. Angka CT value 30-25 itu yang perlu diperiksa genome,” ungkap Pramesti.
Dinas Kesehatan lanjut Pramesti, saat ini juga kembali mengirimkan sampel untuk di tes WGS. Hal itu, menurutnya sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penularan Covid-19, khususnya dari varian India.
Lebih lanjut Pramesti mengatakan, gejala yang timbul oleh virus korona varian India tidak berbeda dengan virus korona biasa. Namun demikian yang dikhawatirkan adalah kecepatan penularannya.
“Untuk keganasan virus korona varian India, sejauh ini belum ada penelitian yang menyatakan virus varian India lebih ganas,” imbuhnya. (Gdw-2)
Diskusi tentang artikel