PURWOKERTO – Memasuki masa pancaroba pergantian dari musim hujan ke kemarau, penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) dan chikungunya di sejumlah wilayah kembali merebak.
Di wilayah Kelurahan Bancarkembar Kecamatan Purwokerto misalnya, dalam waktu satu bulan terakhir tercatat ada 26 kasus yang menimpa warga RW 10. Beberapa warga yang terkena sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Priyono, warga Perumahan Bancarkembar yang berada di wilayah RW 10 mengungkapkan, awalnya hanya 1-2 warga yang tekena chikungunya, namun dalam minggu kedua kemudian semakin banyak yang terkena.
“Sampai kemarin, total ada 23 orang warga terkena chikungunya dan 3 warga lainnya terkena DBD;” kata pengurus lingkungan setempat ini, Minggu (28/3/2021).
Dari jumlah itu, lanjut dia, di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit dan sekarang sudah mulai ada yang pulang ke rumah.
(Baca Juga: Di Masa Pandemi Covid-19, Warga Tetap Siaga Ancaman DBD)
Menurutnya, saat ini semua perhatian memang terfokus pada pemberantasan Covuid-19, sehingga sedikit abai terhadap penyakit lainnya. Padahal saat ini, masih turun hujan, meskipun intensitasnya sudah jauh menurun. Namun, genangan-genangan akibat air hujan tetap bermunculan dan menjadi tempat berkembangnya nyamuk.
“Lingkungan di RW 10 ini sebenarnya sudah cukup bersih, warga juga tertib dalam pembuangan sampah dan ada petugas yang rutin membersihkan jalanan. Tetapi karena musim pancaroba, sehingga nyamuk tetap ada saja,” tuturnya.
Surat Permohonan
Terkait puluhan warga yang terserang DBD dan chikungunya ini, pihak kelurahan sudah mengajukan surat permohonan untuk dilakukan fogging ke Puskesmas Purwokerto Utara 1. “Informasinya mulai hari ini Dinas Kesehatan mau melakukan fogging,” ujarnya.