CILACAP – Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah seniman Cilacap yang tergabung dalam grup musik Tabuh Singmoni tetap mengekspresikan kemampuannya. Mereka menggelar pementasan dengan cara tersembunyi, Minggu (7/6) sore.
Tak seperti pentas biasanya, kelompok tersebut menggelar pagelaran secara tersembunyi di kantor Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara. Hal ini bertujuan untuk menghindari penonton yang ingin hadir secara langsung. Akan tetapi mereka tetap bisa menikmatinya tayangan langsung melalui kanal berbagi video “Youtube”.
Pertunjukan yang bertajuk “Ngrumat Semangat, Menjemput Rindu”, mengisahkan sosok bernama, Salim adalah seorang yang selalu bijak dalam menyikapi segala persoalan. Tokoh ini diperankan Midhan Anis, perupa Kaligrafi. Sementara makna “Salam-Salim” menjadi pengingat tentang perubahan perilaku tatanan kehidupan di masyarakat karena Covid-19 ini.
Pertunjukan kolaborasi Tabuh Singmoni bersama Gugus Tugas Covid-19 Cilacap Utara ini melibatkan beberapa tokoh pemerintahan setempat guna menyampaikan pesan penting protokol kesehatan di masa menjelang “New Normal”.
Kehadiran penari, Lestari, cukup mengambarkan sebuah kerinduan mendalam para seniman untuk melakukan berbagai pertunjukan secara normal.
Camat Cilacap Utara, Sunarti yang turut hadir meminta para remaja untuk bersabar, tidak melakukan hal besar yang berdampak buruk pada kesehatan, serta tetap menjaga protokol kesehatan dengan selalu mengutamakan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Saya tahu, kalian rindu berkumpul bersama teman-teman, dan mengekspresikan karya secara terbuka. Tapi bersabarlah, kita tunggu agar Covid ini berlalu. Tetap jaga kesehatan, jangan berkerumu, patuhi imbauan pemerintah,” ucapnya.
Lurah Mertasinga, Andri Dewanto bersama staf dan jajaranya juga hadir dalam pementasan berdurasi 40 menit ini. Pentas yang hanya bisa melalui kanal Youtube Sangkanparan ini disaksikan lebih dari 1.000 pemirsa dalam waktu 3 jam setelah pertunjukan digelar.
Tofik Suseno selaku pengagas pertunjukan virtual ini tidak menyangka jika pementasannya mendapat banyak apresiasi melalu jejaring sosial. Hal ini menjadi bukti bahwa kreatifitas remaja tidak boleh berhenti.
“Kita harus bisa mengembangkan kreatifitas. Meski di masa sulit seperti saat ini,” kata dia. (K35-2)