PURWOKERTO – Rencana operasional bus rapid transit (BRT) lintas Purwokerto-Ajibarang, tidak menghentikan operasional kendaraan umum biasa, yang saat ini masih beroperasi di jalur tersebut.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Banyumas H Sugiyanto mengatakan, terkait dengan rencana operasional BRT lintas Purwokerto-Ajibarang, tidak ada kendaraan angkutan umum pada lintas tersebut, yang dihentikan operasionalnya.
“Pada rencana operasional BRT di lintas Purwokerto-Ajibarang, tidak ada scrapping. Hanya kepemilikan kendaraan eksisting tiap perusahaan, menjadi dasar untuk pembagian modal yang disetor untuk konsorsium,” jelasnya, kemarin.
Menurutnya apabila sistem BRT, sukses dijalankan di lintas Purwokerto-Ajibarang, bisa saja semua armada angkutan umum yang ada sekarang, akan beralih ke sistem BRT. Sebab, dengan sistem BRT, pelayanan kepada penumpang diakuinya lebih baik.
“Kedepan sudah ditentukan demikian (beralih ke BRT) apabila sukses, yang saat ini akan dioperasikan sebagai permulaan,” ungkapnya.
Sementara itu, mengenai lokasi pemberhentian bus, pihaknya juga akan memastikan lokasinya. Namun demikian, hal itu saat ini belum menjadi fokus utama pembahasan, karena pihaknya masih fokus menyelesaikan konsorsium pengelola BRT.
Diberitakan sebelumnya, operasional bus rapid transit (BRT) lintas Purwokerto-Ajibarang, sejauh ini masih terkendala pembentukan konsorsium yang akan mengelola BRT.
H Sugiyanto mengatakan, pada lintas Purwokerto-Ajibarang yang tergabung dalam rencana operasional BRT, ada 12 perusahaan. Menurutnya, perusahaan itu ada yang berbentuk PT, maupun koperasi.
“Kita sebagai pengusaha, menerima adanya operasional BRT di lintas Purwokerto-Ajibarang. Kita juga sudah beberapa kali menggelar pertemuan, namun masih belum ada titik temu (dalam pembentukan konsorsium), karena tadi banyak yang tidak hadir,” ucapnya, ditemui seusai rapat bersama anggota Organda, yang tergabung dalam rencana operasional BRT lintas Purwokerto-Ajibarang di Kantor Koperades Banyumas. (K17-60)