PURWOKERTO – Pabrik garmen yang beroperasi di bekas bangunan pabrik gula Kalibagor, terus merekrut tenaga kerja dari Banyumas untuk meningkatkan volume produksi.
Perwakilan dari PT Sansan Saudaratek Jaya, Hasanudin mengatakan, perusahaan akan terus merekrut tenaga kerja hingga 200 orang. Para pekerja yang direkrut sebagian besar lulusan SMA sederajat.
“Saat ini baru 160 pekerja. Kapasitas produksi untuk satu line baru 75 pieces per jam atau sehari 1000 pieces,” katanya.
Dia mengatakan, volume produksi itu belum optimal. Sebab, dibandingkan dengan unit lain kapasitas produksi untuk satu line mencapai 150 pieces per jam.
“Di sini memang berangkat dari nol. Kami juga tidak membawa pekerja dari luar, tapi semua dari Banyumas,” katanya.
Dia mengatakan, alasan memilih berinvestasi di Banyumas, salah satunya pertimbangan upah minimum kabupaten (UMK). UMK di Banyumas lebih rendah daripada UMK Jawa Barat.
“Salah satu pertimbangannya tentu dari UMK. Kalau dibandingkan dengan UMK Jawa Barat sekarang pasti pindah semua ke Jawa Tengah. Dijamin lah,” katanya.
Selain itu, kata dia, bupati membantu dari perizinan. Namun, bukan berarti perizinan dimudahkan. Semuanya harus persyaratannya harus lengkap.
Lebih lanjut dia mengatakan, pada April 2020, pihaknya menargetkan 12 line dengan membutuhkan pekerja antara 500 – 600 pekerja. Namun, kalau ruangan ini dipakai penuh hingga 26 line atau membutuhkan 1.140 pekerja untuk tenga tukang jahit. Jika ditambah dengan bagian supporting jumlahnya bisa mencapai 1.500 pekerja.
Seperti diberitakan, Pemerintah Kabupaten Banyumas berencana membangun kawasan industri garmen di wilayah Kecamatan Wangon.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, kawasan industri garmen di Banyumas diawali dari pabrik garmen di Kalibagor. “Makanya saya pantau terus. Kalau ada kesulitan atau segala macam, saya bantu supaya bibit ini tumbuh dengan baik,” ujarnya.
Bupati menambahkan kalau pabrik garmen di Kalibagor sukses, para pekerja Banyumas mampu dengan suasananya mendukung, para pengusaha garmen akan beramai-ramai migrasi membangun pabrik garmen di Banyumas. Apalagi, bupati telah bertemu dengan 20 pengusaha garmen. (H60-60)