PURWOKERTO-Jajaran pamong belajar, tutor dan penilik harus melek teknologi informasi dalam menghadapi tantangan era revolusi digital saat ini. Hal ini penting agar mereka tidak ketinggalan jaman dan mampu beradaptasi cepat bersama warga belajar.
Kepala Pusat PP PAUD dan Dikmas Jawa Tengah, Djayeng Baskoro mengatakan, dunia pendidikan, termasuk pendidikan non formal harus mengikuti perubahan dan perkembangan yang ada. Terutama di bidang teknologi informasi.
”Tantangan terberat yang terjadi di era revolusi digital sekarang, yaitu hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia bersaing agar menjadi negara yang maju dan makmur,” jelasnya di sela-sela acara orientasi teknis peningkatan mutu pembelajaran di SKB Purwokerto, Jumat (13/11/2020).
(Baca Juga: Kuota CPNS Pamong Belajar 17 Orang)
Supaya unggul dalam persaingan, menurutnya, generasi penerus perlu dipersiapkan, terutama di bidang pendidikan. Oleh karena itu, dalam memberikan pelayanan di bidang pendidikan, saat ini dibutuhkan layanan kepada masyarakat yang riil, yakni layanan pendidikan berbasis problem solving (memecahkan persoalan).
Adapun untuk menghasilkan peserta didik yang mampu memecahkan persoalan dan mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada, dibutuhkan para pendidik yang handal. Para pamong belajar, tutor dan penilik hendaknya mampu mengikuti perubahan dan perkembangan yangada, terutama di bidang pemanfaatan teknologi informasi. Pasalnya teknologi informasi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
(Baca Juga: SKB Didorong Optimalkan Potensi)
”Teknologi informasi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pembimbingan terhadap peserta didik,” jelas Djayeng.
Dia menilai, penguasaan teknologi informasi tidak bisa ditunda lagi, pasalnya hampir semua lini kehidupan sangat tergantung dengan keberadaan teknologi informasi. Maka dari itu, tidak ada alasan untuk tidak melek teknologi.(bs-3)