BANYUMAS-Pandemi covid-19 atau korona saat ini mendongkrak penjualan madu lebah. Petani dan pedagang madu mengaku omset penjualan naik dua kali lipat dari hari biasa.
Bagian pemasaran Kelompok Ternak Lebah Rimba Langgeng, Desa Glempang, Kecamatan Pekuncen, Achri Priyono mengatakan berdiri sejak Mei 2019, sebanyak 12 anggota peternak aktif memproduksi madu. Jika di hari-hari biasa, omset pemasaran madu yang sekitar Rp 2 jut sapai Rp 3 juta, kini telah mencapai Rp 6 juta per bulan.
“Jadi sejak ada pandemi korona ini, omset pemasaran ini meningkat dua kali lipat. Jadi adanya korona ini, petani peternak lebah ini tetap mendapatkan penghasilan,” jelasnya.
Dijelaskan Achri, satu orang peternak lebah mempunyai sekitar 15-50 kotak budidaya lebah. Untuk jenis madu yang dijual ada dua buah yaitu madu biasa dan madu klanceng. Untuk madu klanceng per 250 mililiter dijual Rp 150 ribu. Sedangkan harga madu biasa ukuran yang sama hanya Rp 75 ribu.
“Untuk pemasaran dilaksanakan secara langsung ataupun online. Untuk online, produk ini telah mencapai ke wilayah Jabodetabek dan kota lainnya,” katanya.
Ketua Kelompok Ternak Rimba Langgeng, Sukirman mengatakan terus memberikan motivasi kepada anggotanya untuk selalu giat meningkatkan kuantitas dan kualitas produk makanan. Apalagi kelompok ini juga pernah meraih juara lomba kelompok tani lebah tingkat Jawa Tengah.
“Melihat prospek yang cerah inilah, kita terus mendorong untuk terus menjaga mutu produk. Kami juga terus memberikan informasi kepada para anggota tentang prospek, pengetahuan dan pemasaran tentang madu ini,” jelasnya.(K37-)