Jika terpengaruh, nila Rini, dampaknya bisa mengganggu konsolidasi dan pelaksanaan program-program kepartaian. Mengingat saat ini, partainya terus berusaha menyuarakan aspirasi rakyat, baik di tingkat daerah hingga ke pusat.
“Kepengurusan yang sah, ya tetap di bawah kepemimpinan Ketum AHY. Kalau mereka nanti membuat gerakan atau membentuk kepengurusan sampai bawah mengatasnamakan Demokrat, ya tetap kami lawan dengan segala kekuatan,” ujar mantan anggota DPRD Banyumas ini.
Tidak Hadir
Saat KLB, kata dia, hampir semua ketua DPD se-Indonesia juga tidak datang, termasuk ketua-ketua DPC. Jawa Tengah, termasuk Banyumas tidak ada yang hadir.
“Saat KLB, kami semua yang di Jateng waktu itu sedang rapat koordinasi daerah (rakorda) dengan DPD di Semarang. Dan sama sekali tidak ada yang datang ke sana (KLB-red),” tegasnya.
Hal itu menunjukkan, kegiatan tersebut, nilai dia memang ilegal dan sebagai bentuk upaya untuk melemahkan Partai Demokrat yang elektabilitasnya mulai naik. Masa depan Partai Demokrat tetap berada di bawah kepemimpinan AHY yang telah terpilih secara aklamasi dalam kongres tahun lalu di Jakarta.
“Kekuatan Demokrat kan ada di akar rumput (bawah), hampir 100 persen pengurus DPD dan
DPC se-Indonesia masih solid dan loyal ke AHY. Itu mereka (KLB-red), adalah kumpulan oknum-oknum yang ingin merusak citra partai, termasuk pihak luar yang ikut campur,” tegasnya.