JATILAWANG – Dinilai sudah kurang representatif, Pasar Margasana Jatilawang diwacanakan akan dipindah ke lokasi yang lebih strategis dan luas. Pemerintah Desa Margasana Kecamatan Jatilawang, Banyumas mengaku, sudah mewacanakan itu, lantaran kondisi lahan parkir saat ini sudah sempit, sehingga terkesan kumuh lantaran banyak kendaraan pedagang atau pembeli masuk di lingkungan pasar tersebut.
Kepala Desa Margasana, Dodit Ari Wibowo menyebutkan, pemindahan Pasar Margasana memang menjadi wacananya. Sebab, jika ditata lebih baik tentu akan semakin membuat masyarakat nyaman.
“Kondisi pasar akan kami tata agar lebih baik. Ini sih baru wacana. Kami ingin memindahkan Pasar Margasana ke dekat lokasi Lapangan Desa, karena lahan di sana masih luas,” ujarnya, belum lama ini.
Wacana itu muncul, kata dia, karena pihaknya melihat kondisi lahan parkir di pasar sudah sangat sempit, di tambah kalau terjadi hujan, lokasi pasar menjadi becek terkena genangan air. Untuk kondisi lahan parkir di tepi jalan raya juga kurang memungkinkan, karena sangat membahayakan pengendara ataupun petugas parkir. Pasalnya, saat ini Jalan Raya Margasana sudah semakin lebar, sehingga laju kendaraan makin cepat.
“Di lokasi dekat Lapangan Desa, masih ada lahan milik desa yang luasnya mencapai setengah hektare. Jika nantinya pasar di pindahkan ke sana, tentu pasar akan menjadi semakin luas,” beber dia.
Apalagi, kata dia, pihaknya juga telah merencanakan adanya gedung sport center di lingkungan Lapangan Desa tersebut. Sehingga, kedepan pihaknya sangat berharap pusat perekonomian Desa Margasana semakin tumbuh.
Selain itu, lanjut dia, jika memang wacana pemindahan Pasar Margasana mendapat respon positif, pihaknya ingin benar-benar menggenjot sektor pendapatan asli desa. Karena, jika lahan desa hanya dimanfaatkan untuk lahan sawah, hasil pendapatan desa yang masuk belum bisa optimal. Namun demikian, jika nantinya lahan dimanfaatkan untuk hal produktif lain seperti areal pasar baru, sport center dan lainnya, pasti pendapatan labih optimal.
Pihak Ketiga
Sementara lahan eks Pasar Margasana jika nantinya dipindahkan, karena berada di dekat jalan raya, pihaknya memproyeksikan untuk dikelola desa atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga dalam hal pengeloaannya. Seperti halnya jika nantinya dibuat los toko-toko yang disewakan. Hal itu tentu akan semakin meningkatkan pendapatan asli desa.
“Ya lagi-lagi kami berwacana, inginnya lahan pasar bisa dijadikan los atau toko-toko yang disewakan,” tutur dia.
Dijelaskan, jika lahan desa dimanfaatkan untuk sektor pertanian hasil dari lahan seluas setengah hektare tersebut hanya sekitar Rp 10 juta per tahun. Namun, jika di kelola untuk yang lain. Pihaknya mempresiksi akan ada peningkatan signifikan. Seperti halnya menyewakan kios-kios di pasar, saat ini untuk masing-masing kios disewakan sebesar Rp 5 juta per tahun. Jika lahan pasar dioptimalkan, dia yakin hasilnya akan jauh lebih optimal.
Pihaknya sangat berharap, wacana tersebut bisa mendapat respons positif dari tokoh dan warga masyarakat. Wacana itu nantinya akan disampaikan dalam agenda musyawarah desa terlebih dahulu, sehingga nantinya hasil musyawarah tersebut yang akan menjadi pedoman langkah kedepan.
“Saya sebagai Kades baru, tentu ingin kesejahteraan masyarakat meningkat. Tentunya melalui berbagai hal yang bisa dikelola secara maksimal,” tutur dia. (mar)