PURWOKERTO – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Satria Kabupaten Banyumas menargetkan ada penambahan sebanyak 5 ribu pelanggan baru atau smabungan rumah (SR) pada 2020.
Sejalan dengan hal itu, berbagai upaya dan langkah nyata terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas (K3) pelayanan ke pelanggan dan masyarakat.
Direktur Tehnik Perumda Air Minum Tirta Satria, Wipi Supriyanto mengatakan, target pelanggan baru tersebut diupayakan dari dua jalur. Pertama untuk calon pelanggan yang masuk program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Ini ditargetkan ada tambahan sekitar 3 ribu pelanggan. Kemudian dari calon pelanggan reguler, ditargetkan sekitar 2 ribu pelanggan baru.
“Untuk program MBR ini sudah ada talangan dari APBD untuk 3 ribu sambungan rumah (SR) baru dengan anggaran sekitar Rp 9 miliar. Ini nanti kalau sudah terealisasi akan diganti dari APBN. Untuk biaya SR baru sekarang juga ada penurunan, yakni Rp 284.000, sebelumnya Rp 750.000 per SR. Ini diturunkan karena atas kebijakan pak Bupati, supaya tidak boleh melebihi Rp 300.000,” katanya, Senin (17/2).
Sedangkan untuk biaya penyambungan baru bagi calon pelanggan reguler Rp 2.300.000 untuk standar sambungan pipa 6 meter. Namun ini masih tergantung dengan kondisi di lapangan, saat di survei posisinya jauh atau dekat dengan pipa distribusi. Sedangkan biaya pendaftaran hanya Rp 50.000.
“Sedangkan untuk calon pelanggan MBR, diluar biaya penyambungan jaringan dan pendaftaran Rp 284.000, masih ada tambahan Rp 100.000 untuk pembukaan rekening awal. Dan ini nanti diperhitungan saat pemakaian. Rekening ini sebagai syarat untuk bisa mencairkan (menagih) dana dari APBN yang ditalangi dulu dari APBD,” terangnya.
Saat ini, jumlah pelanggan aktif lebih dari 83 ribu. Sedangkan yang berhenti sementara atau menunggak terus ditutup, tidak lebih dari 5 persen. Khusus untuk pelanggan program MBR, jelas dia, sejak 2014 sampai sekarang sudah tercapai sekitar 20 ribuan.
“Target PDAM diluar Pansimas, cakupan pelayanan untuk MBR sesuai sampai 36 persen. Saat ini masih dibawah 30 persen, sehingga untuk 3-4 tahun ke depan program MBR masih kita jalankan,” katanya.
Tingkatkan Pelayanan
Selama program MBR dilaksanakan PDAM bersama pemkab, manfaat yang dirasakan masyarakat cukup baik. Dengan biaya yang murah, mereka bisa mendapatkan air yang sehat. Bagi PDAM, terus berupaya untuk memenuhi target cakupan pelayanan.
“Khusus MBR, bantuan pendanaan Rp 3 juta per SR dari pemerintah itu, bukan semata untuk sambungan rumah saja. Tapi juga untuk memasang jaringan. Untuk wilayah yang belum ada air bakunya, ya kita harus siapkan,” ujarnya.
Terkait peningkatan pelayanan ke pelanggan, Wipi menjelaskan, pihaknya berkewajiban untuk memenuhi K3 (kualitas, kuantitas dan kontinuitas). Yakni peningkatan kualias pelayanan dengan membekali SDM yang berkompeten, peningkatan kualitas air, peningkatan kontinuitas aliran air selama 24 jam.
“Kalau dipersentase 90 persen lebih aliran air ke pelanggan sudah mengalir selama 24 jam. Masih ada daerah-daerah tertentu, pada jam-jam puncak yang alirannya tersendat. Ini yang terus kita upayakan untuk bisa tertangani,” tuturnya.
Untuk memenuhi hal itu, di antaranya pada tahun ini, PDAM juga sedang menyiapkan pembuatan lima sumur dalam. Yakni di Kaliori, di Sumbang, di kompleks Perumahan Permata Hijau Purwokerto, di sekitar Sumampir dan di kompleks Perumahan Safhire Madina. Dari lima sumur itu, yang kini sudah dikerjakan lebih awal, yakni di Kaliori dan kompleks Perumahan Permata Hijau Purwokerto, yang sudah masuk tahap pelaksanaan pengeboran.
“Dari lima sumur dalam ini, harapannya satu sumur bisa menghasilkan 10 liter per detik, sehingga bisa menghasilkan 50 liter per detik, dan ini bisa melayani untuk 5 ribu pelanggan. Satu liter per detaik ini bisa untuk 100 SR atau satu sumur bisa untuk seribu pelanggan,” katanya.(G22-60)