PURBALINGGA – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Purbalingga menyiagakan 239 personel Satuan Tugas (Satgas) Antipolitik Uang. Pembentukan Satgas tersebut bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya politik uang menjelang pemungutan suara Pilkada Purbalingga pada 9 Desember mendatang.
“Mereka kami siagakan pada 239 desa sejak Senin (7/12),” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Purbalingga, Bambang Irawan usai Apel Satgas Antipolitik Uang di kantor DPC PDI Perjuangan Purbalingga, Senin (7/12) petang.
“600 personel itu gabungan dari parpol koalisi pengusung Pasangan Calon (Paslon) Dyah Hayuning Pratiwi-Sudono (Tiwi-Dono),” katanya.
Dia merinci, PDI Perjuangan mengerahkan 300 personel, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masing-masing 30 personel, ditambah dari unsur relawan.
(Baca Juga : PDIP Menilai KPU Purbalingga Tidak Konsisten)
Dia menjelaskan di masing-masing desa akan terdapat tiga personel Satgas. Mereka akan menginap dan berpatroli di masing-masing desa guna mengantisipasi berbagai kemungkinan.
Jika ada yang menemukan adanya indikasi politik bagi-bagi uang mereka akan melapor secara berjenjang.
“Posko utama Satgas ada di DPC PDIP Purbalingga di Jalan S Parman,” katanya.
(Baca Juga: Logistik Pilkada Didistribusikan ke Kecamatan)
Terkait wilayah yang rawan bagi-bagi uang, Bambang Irawan menyampaikan masing-masing di Kecamatan Kemangkon, Bukateja, Kaligondang, Karangreja dan Karangjambu.
Pihaknya menyediakan hadiah sebesar Rp 2,5 juta kepada Satgas dan pihak-pihak yang melaporkan terjadinya praktik bagi-bagi uang.(ri-4)