BANYUMAS– Kebakaran empat lapak pedagang di Jalan Lingkar Ajibarang, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Minggu (15/9) petang diharapkan menjadi pelajaran berharga semua pihak termasuk para pedagang dan warga di pemukiman padat.
Hal itu disampaikan Kapolsek Ajibarang, AKP Supardi usai kejadian kebakaran tersebut. Ia berharap tidak ada kebakaran yang merugikan pedagang maupun warga wilayah Ajibarang di musim kemarau.
“Waspadai kebakaran di musim kemarau ini, periksa berbagai hal yang rawan menjadi sumber api mulai dari kompor, hingga jaringan listrik. Pastikan saat memulai dan meninggalkan rumah atau tempat usaha dalam kondisi aman,” jelasnya.
Pihak kepolisian juga terus menginventarisasi data dan penyebab pasti kejadian kebakaran tersebut. Ia berharap ke depan para warga lainnya akan semakin waspada terhadap bencana kebakaran tersebut.
“Sampai saat ini tidak ada laporan tentang korban jiwa dari masyarakat terkait kebakaran tersebut. Semoga secepatnya para pemilik bisa kembali memulai kembali usaha mereka,” jelasnya.
Pantauan suarabanyumas.com, melihat hingga Senin (16/9) pagi, pasca kebakaran lokasi kebakaran masih menyala bara api. Meski demikian sebagian besar barang di lapak tersebut telah ludes dilalap si jago merah. Hanya terlihat puing-puing di lokasi kebakaran tersebut.
“Di sejumlah titik memang masih mengepul asap. Makanya memang ada imbauan kepada warga dari kepolisian agar warga menjauhi dulu lokaso bekas kebakaran ini,” ujar Nanang, warga yang ada di lokadi setempat.
Sebelumnya diberitakan, empat lapak terdiri dari cucian motor, warung bakso, material kusenan kayu, warung ketoprak dan tempat rongsok yang berada di selatan Pasar Induk Ajibarang tepatnya di samping Jalan Lingkar Ajibarang, masuk Dusun Kaliumbul Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Minggu (15/9) petang ludes dilalap api.
Kebakaran diketahui mulai pukul 17.00 dan diduga pertama kali berasal dari lapak barang rongsok milik Marhum. Dari lokasi inilah api kemudian merembet ke lapak cucian motor, sekalgus warung bakso milik Mustofa, warung ketoprak milik Anis dan lapak kusenan kayu milik Kodir. Tak ada korban jiwa namun kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Pedagang buah yang lapaknya berada di sebarang jalan lokasi kejadian, Santo (40) mengatakan dengan padatnya lapak uang berdempetan itulah, api cepat menyebar dan membakar berbagi barang yang mudah terbakar tersebut. Api tak dapat lagi dikendalikan warga meski berupaya memadamkan api.
“Kami sempat berupaya memadamkan api tapi api sudah terlanjur besar. Kami akhirnya pasrah dan memberitahuka. hal ini kepada polisi,” kata Santo.
Dari data sementara diketahui penyebab kebakran diduga akibat korsleting listrik. Kerugian material ditaksir mencapau Rp 100 juta rupiah.
Usai kebakaran tersebut, sejumlah mobil armada pemadam kebakran datang ke lokadi sekitar pukul 18.30. Namun telah melalap habis empat lapak tersebut. Api berhas dipadamkan sejam kemudian. (K37-37)
Diskusi tentang artikel