BANJARNEGARA – Pelaksana Program Keluarga Harapan (PPKH) Banjarnegara menargetkan akan membangun minimal 1 gerai atau toko di setiap kecamatan. Gerai tersebut menjadi tempat pemasaran produk usaha keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).
Hal tersebut disampaikan Koordinator Kabupaten PKH Banjarnegara Maulvi Dimas Anugrah saat Rapat Koordinasi PKH Kabupaten Banjarnegara, Kamis (6/2).
Menurutnya, hingga akhir tahun 2019 tercatat sudah berdiri 205 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) KPM PKH. Dari jumlah itu, 177 usaha di antaranya dalam bentuk E-Warung yang menjadi tempat usaha sekaligus penyaluran bantuan PKH dan bantuan pangan non-tunai (BPNT).
“Selain itu, ada 28 KUBE yang bergerak di berbagai bidang usaha, antara lain produksi makanan ringan, pertanian, perikanan dan kerajinan,” katanya.
Dikatakan, KUBE menjadi sarana untuk memandirikan KPM dengan motivasi dan pendampingan dari seluruh pendamping PKH. Pemberdayaan ekonomi KPM ini sangat membantu dalam proses graduasi menjadi KPM sejahtera. Karena itu, pihaknya merencanakan akan mendirikan minimal 1 gerai produk KPM di setiap kecamatan.
“Gerai tersebut menjadi etalase sekaligus pemasaran produk-produk unggulan dari KPM di setiap kecamatan,” terangnya.
Pihaknya berharap ada dukungan dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPA) Banjarnegara dan dinas lainnya dalam pemberdayaan ekonomi yang menyasar KPM PKH.
“Kami mohon bantuan kepada Dinsos untuk menghubungkan kami dengan dinas terkait guna tercapainya pemberdayaan ekonomi KPM agar lebih optimal,” tandasnya.
Kepala Dinsos PPA Banjarnegara Aziz Achmad pada kesempatan itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada seluruh sumber daya PKH Banjarnegara. Sejak dilaksanakan di Banjarnegara tahun 2014, PKH menjadi salah satu program yang menyumbang penurunan angka kemiskinan.
Tahun 2014 tercatat angka kemiskinan sebesar 19 persen, dan di akhir tahun 2019 turun menjadi 14,46 persen. “Ini adalah prestasi yang salah satunya dilakukan oleh PKH, sungguh luar biasa,” katanya.
Koordinator Wilayah 5 Jawa Tengah Ibnu Rouf meminta agar Pendamping PKH untuk menyampaikan kepada KPM bahwa PKH tidak akan berlaku seumur hidup. Di Banjarnegara program ini sudah berjalan selama 6 tahun yang diharapkan menjadi proses graduasi.
“Pesan saya, graduasi tahun ini harus lebih berkualitas, bukan karena paksaan, tapi karena benar-benar sejahtera,” tandasnya. (K36-)