PURWOKERTO – Pelanggar tidak memakai masker yang terjaring razia tim gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19, mulai Rabu (27/5) langsung dilakukan rapid test. Jika hasilnya reaktif langsung dimasukkan ke karantina massal yang sudah disiapkan di sejumlah lokasi.
“Saat dirapid test hasilnya reaktif mereka langsung kita bawa untuk dikarantina. Ini untuk shock terapi supaya kalau keluar rumah harus selalu memakai makser,” kata Bupati Achmad Husein, dalam rapat rutin penanganan Covid-19, di Pendapa Si Panji Purwokerto, sebelum berangkat razia masker dan rapid test.
Razia dilakukan di sejumlah ruas jalan, tempat-tempat keramaian seperti warung atau rumah makan, pertokoan. Pada razia kali ini bupati didampingi wakil bupati dan jajaran dinas terkait. Salah satu lokasi untuk tes di Polsek Sokaraja.
Tindakan tegas ini dilakukan, kata Husein, untuk penyadaran dan pendidikan ke masyarakat. Pasalnya masih banyak warga yang tidak mentaati protokol kesehatan Covid-19 saat keluar rumah dan beraktivitas, terutama yang berhubungan dengan kerumuman masih ada yang tidak memakai masker.
“Untuk tahap awal ini kita siapkan 200 rapid test untuk pelanggar tidak memakai masker yang terkena razia,” jelasnya.
Surat Keterangan
Terkait permintaan surat keterangan hasil rapid test, jelas Bupati, bagi PDP yang sudah pernah menjalani karantina yang difasilitasi pemkab dan pihak desa dan hasilnya sudah dinyatakan negatif, maka surat keterangan sehat akan diberikan secara gartis. Termasuk PDP yang hasil wab-nya juga sudah mengatif.
Sedangkan warga yang tidak melewati karantina yang difasilitasi gugus tugas, tidak bisa dilayani. “Ini beda dengan yang karantina mandiri atau yang mengurus untuk kepentingan pribadi atau kerja, kita tidak melayani rapid test mereka. Biar mereka ke swasta saja,” katanya.
Kepala dinas Kesehatan Sadiyanto mengatakan, rapid test yang dibeli sendiri sebanyak 6.560 buah dan droping dari provinsi sebanyak 1.000 buah. Yang sudah digunakan lebih dari 4.000 buah.
Dia mengakui, jumlah PDP saat ini trennya naik terus. Minggu lalu sempat hanya 5 orang, namun sekarang nak menjadi 22 orang. Sedangkan PDP positif Covid-19 dari tanggal 21 Mei sampai sekarang nol terus.
“Kalau yang dirawat berkurang, karena yang bertambah. Untuk PDP trennya naik mungkin karena pemudik dan rapid test yang kita lakukan masif,” katanya. (G22-1)