BANYUMAS-Warga sudah seharusnya terus menjaga, memelihara dan memanfaatkan sarana prasarana sanitasi perdesaan yang ada di lingkungannya. Hal ini penting karena kerja ini adalah kerja untuk masa depan generasi selanjutnya.
Koordinator sekaligus Fasilitator Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kabupataen Banyumas, Cuk Alegita menyampaikan hal itu saat kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Program Sanitasi Perdesaan di Balai Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Sabtu (21/8/2021).
“Menjaga dan memelihara sarana prasarana sanitasi ini bukan untuk kita sendiri saja. Karena ada generasi yang turut terdampak positif dengan adanya lingkungan yang sehat ini. Jadi memelihara sanitasi perdesaan ini hakikatnya adalah kerja untuk masa depan,” katanya.
Baca Juga: Pemkab Banjarnegara Gelontorkan Rp 20 M untuk JPS
Cuk Alegita juga mengharapkan program sanitasi perdesaan dapat meningkatkan derajat kesehatan dan perekonomian desa tertinggal dan berkembang dapat meningkat. Untuk itulah program ini sangat butuh peran aktif masyarakat menjaga sanitasi dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan itulah, dampakya angka gizi buruk dan stunting, serta perilaku buang air besar sembarangan bisa semakin berkurang.
“Kami minta kepada para ketua KSM beserta bendahara ini bisa benar-benar memanfaatkan adanya program ini tidak hanya pada saat pembangunan sarana prasarana saja. Tetapi pasca penyerahan hasil program ini, kami mengharapkan akan terus dipelihara karena ini untuk kebaikan dan masa depan anak cucu kita agar desa
semakin sehat dan maju di masa mendatang,” jelasnya.
10 Desa
Di Kabupaten sendiri untuk tahun anggaran 2021, sedikitnya ada 10 desa yang mendapatkan program sanitasi perdesaan padat karya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini. 10 Desa itu adalah Desa Alasmalang, Desa Petarangan, Desa Karanggintung, Desa Kebarongan, Desa Nusamangir, Desa
Cibangkong, Desa Cihonje, Desa Cilangkap, Desa Watuagung dan Desa Gumelar Lor.
Baca Juga: Tes Swab Antigen Gratis Disiapkan Tiap Hari
“Masing-masing desa yang mendapatkan program ini ada 50 kepala keluarga pemanfaat bantuan sarpras sanitasi mulai dari pengadaan toilet, septik tank. Untuk toilet dan septik tank ada yang individu tapi ada juga yang komunal sesuai dengan kondisi lapangan,” jelas pendamping program sanitasi perdesaan, Muhammad Dipa Nugraha.
Sementara untuk menyukseskan proses pembangunan infrastruktur ini, pemerintah turut melibatkan sumber daya manusia dan memanfaatkan sumber daya alam di lokasi tersebut. Hal ini memungkinkan warga setempat turut serta terangkat perekonomian sekaligus turut mengawasi pelaksanaan program tersebut agar berjalan baik.(san-3)